Akademisi Ini Temukan Sensor Cerdas untuk Petani Sawit

NOMORSATUKALTIM – Teknologi pertanian untuk pendeteksi kematangan buah kelapa sawit ini ditemukan oleh Direktur Kerja Sama dan Hilirisasi Riset Universitas Andalas (Unand) Sumatera Barat Dr Eng Muhammad Makky.

Menurut Makky, sensor ini dapat meningkatkan efisiensi dan produktivitas dalam pengolahan buah sawit.

“Sensor ini, jelas Makky, dapat membantu petani dalam menentukan tingkat kematangan buah sawit yang lebih akurat, dan tepat waktu. Sehingga, dapat mengoptimalkan waktu panen dan pengolahannya,” kata Muhammad Makky, dikutip dari Antara, Minggu (8/10).

Makky menyebut, teknologinya telah diujicobakan dalam pengolahan buah sawit. Hasilnya, alat tersebut dapat bekerja dengan baik.

Hasil uji coba ini diharapkan dapat membantu pengembangan lebih lanjut dan peningkatan kualitas sensor sawit Universitas Andalas. 

Ia melanjutkan, keunggulan sensor ini terletak pada kemampuannya untuk mengetahui kapan buah kelapa sawit matang hingga posisi tanamnya

Ide terhadap sensor ini sebenarnya dimulai dari hasil risetnya saat menempuh studi S2 di Institut Pertanian Bogor 2002. Kini, hasil kolaborasi antara dosen dan mahasiswa Unand akhirnya mampu mewujudkan ide tersebut menjadi nyata.

Keunggulan lain sensor ini adalah petani dapat menjadi solusi bagi petani dalam menentukan harga jual yang lebih baik. Sebab, tingkat kematangan buah sawit mampu terdeteksi secara akurat.

Terkait operasionalnya, sensor tersebut menggunakan teknologi canggih untuk mendeteksi tingkat kematangan sawit. Kemudian, sensor ini juga bisa mengukur parameter, seperti suhu, kelembapan, rendemen minyak, hingga tingkat keasaman buah sawit.

Petani atau pengguna sensor buah sawit kemudian dapat mengakses hasil pengukuran melalui aplikasi yang terhubung dengan internet.

Kini Makky bersama timnya mulai mengembangkan sensor kematangan sawit versi 4. Versi terbaru dapat terhubung dengan telepon pintar yang bisa menunjukkan tingkat kematangan sawit, hingga kapan siap panen.

 

Sumber: antara