BMKG: Titik Panas di Kaltim Berkurang Jadi 317 Titik

BMKG: Titik Panas di Kaltim Berkurang Jadi 317 Titik

Petugas gabungan memadamkan yang membakar lahan di Lawe-lawe, Kecamatan Penajam, di Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur. (Ilustrasi)--ANTARA

Balikpapan, NOMORSATUKALTIM – Titik panas atau hot spot di Kalimantan Timur (Kaltim) terdeteksi turun di angka 317 titik. Titik panas ini tersebar di tujuh kabupaten di Provinsi Kaltim.

Diungkapkan oleh Koordinator Bidang Data dan Informasi Stasiun Meteorologi Kelas I, Sultan Aji Muhammad Sulaiman-Sepinggan, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Stasiun Balikpapan, Diyan Novrida, 317 titik panas tersebut terpantau sepanjang Sabtu (7/10).

"Terpantau sepanjang Sabtu (7/10) mulai pukul 01.00 hingga 24.00 WITA," ujar Diyan di Balikpapan, dilansir dari Antara, Minggu (8/10).

Menurutnya, jumlah titik panas ini mengalami penurunan ketimbang sehari sebelumnya yang tercatat ada 381 titik panas.

Untuk diketahui, hot spot merupakan indikator kebakaran hutan atau lahan (karhutla) yang terdeteksi dari suatu lokasi dimana suhu relatif tinggi dibandingkan dengan suhu di sekitarnya.

BMKG mengimbau kepada semua lapisan masyarakat untuk saling menjaga dan waspada. Di antaranya tidak membuang puntung rokok sembarangan serta tidak membakar saat mengelola lahan untuk mengantisipasi karhutla.

Kata Diyan, data tersebut telah diteruskan kepada pihak terkait, termasuk ke Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) tingkat provinsi maupun kabupaten, agar mendapat penanganan lebih lanjut.

Tujuh kabupaten yang terdeteksi 317 titik panas ini adalah di Kabupaten Paser (101), Penajam Paser Utara (10), Kutai Barat (40), Kutai Timur (52), Kutai Kartanegara (55), dan Berau (43), dan Mahakam Ulu terdeteksi (15).

Sebaran per kabupaten antara lain di Penajam Paser Utara yang terpantau 10 titik, tersebar di dua kecamatan yakni Kecamatan Babulu terdapat sembilan titik, sedangkan sisanya yang satu titik berada di Kecamatan Waru.

 

 

 

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: antara