Apresiasi Program Beasiswa 1.000 Guru Sarjana, Siswo Usul Ada Bantuan Biaya Hidup
![Apresiasi Program Beasiswa 1.000 Guru Sarjana, Siswo Usul Ada Bantuan Biaya Hidup](https://nomorsatukaltim.disway.id/upload/eaed0d9198674cc6743603dbe5777a37.jpg)
Siswo Cahyono, anggota DPRD Kukar. --
Kukar, nomorsatukaltim– Program Pemkab Kutai Kartanegara (Kukar) yang membuka kembali pendaftaran Beasiswa 1.000 Guru Sarjana mendapat respons positif dari DPRD Kukar.
Wakil Ketua III DPRD Kutai Kartanegara (Kukar), Siswo Cahyono misalnya. Ia mengapresiasi program Beasiswa 1.000 Guru Sarjana itu lantaran manfaatnya bisa dirasakan Masyarakat.
Untuk diketahui, Program Beasiswa 1.000 Guru Sarjana ini masuk tahap kedua yang dibuka pada September ini. Targetnya 800 penerima beasiswa hingga akhir tahun 2023.
Pemkab Kukar pun telah mengalokasikan anggaran sebesar Rp 4,4 Miliar untuk program ini dalam APBD 2023.
DPRD Kukar sebagai mitra Pemkab, kata Siswo, akan terus mendukung program-program pemerintah daerah, terutama yang bertujuan meningkatkan pendidikan melalui pemberian beasiswa.
"Program ini akan sangat membantu para siswa di Kukar untuk melanjutkan pendidikannya ke jenjang kuliah," ujar Siswo, Senin (11/9/2023).
Siswo juga mengamati bahwa Kabupaten Kukar memiliki potensi yang kaya, namun masih banyak siswa yang hanya menyelesaikan pendidikan hingga tingkat SMA saja dan tidak memiliki kemampuan biaya untuk melanjutkan ke perguruan tinggi.
"Dengan adanya Program Beasiswa 1.000 Guru Sarjana, ini akan membantu mereka dalam pembiayaan, sehingga tidak ada lagi hambatan biaya kuliah," katanya.
Terkait program ini, Siswo meminta kepada Pemkab Kukar, khususnya bagian Kesra, untuk melakukan pendataan yang akurat dan valid.
Sehingga dengan begitu, program ini dapat tepat sasaran dan memberikan manfaat yang maksimal.
"Kami dari DPRD mendukung program pemerintah, termasuk program beasiswa ini. Namun, kami berharap agar pendataan yang akurat dan sesuai dengan kriteria dapat dilakukan. Terkadang, beasiswa ini tidak mencakup seluruh biaya yang dibutuhkan, yang besar adalah biaya hidup bukan biaya pendidikan," tambahnya.
Terutama ketika mahasiswa harus kuliah di luar daerah. Biaya hidupnya juga perlu dipikirkan lantaran cukup berpengaruh pada keberlanjutan proses Pendidikan. Sementara beasiswa ini terfokus pada administrasi pendidikan.
"Mungkin nanti bisa juga diberikan bantuan biaya, misalnya biaya indekos, makan dan lain-lainnya. Yang terpenting program ini sangat diharapkan bisa mencapai target yang ditetapkan dan tepat sasaran," pungkasnya. (*/adv/dprdkukar_23)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: