Samarinda Siaga, Kasus Kekerasan Anak Tertinggi di Kaltim
![Samarinda Siaga, Kasus Kekerasan Anak Tertinggi di Kaltim](https://nomorsatukaltim.disway.id/uploads/images-10-1.jpeg)
Ilustrasi.
Samarinda, DiswayKaltim.com - Hingga Oktober kasus kekerasan terhadap anak sejumlah 255 kasus. Samarinda tertinggi. Terdapat 131 kasus.
Ada dua faktor penyebabnya. Pertama faktor ekonomi. Kedua karena pernikahan dini.
“Faktor tersebut yang melatarbelakangi terjadinya kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) khususnya terhadap anak. Selain itu juga moral. Terkadang ada pasangan yang belum siap secara lahir dan batin,” kata Kepala Bidang Perlindungan Perempuan dan perlindungan anak, Dinsa Kependudukan, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DKP3A) Noer Adenany, kepada Disway Kaltim, Senin (25/11/2019).
Faktor ekonomi lebih dominan. Orang tua kerap tertekan. Anak dilampiaskan sebagai korban.
Hal lain adalah lingkungan. Seperti, maraknya peredaran narkotika. Menjadi pemicu kekerasan dalam rumah tangga (KDRT).
“Ketika orangtuanya menjadi pengguna Narkotika, kejiwaannya pasti akan terganggu. Ujung-ujungnya, anak jadi korban kekerasan. Tapi, ini ranahnya kepolisian untuk melakukan penelitian terhadap kejiwaannya,” cetusnya.
Pemerintah berupaya mengurangi kekerasan terhadap anak. Mulai dari sosialisasi kepada masyarakat.
Membentuk partisipasi anak terpadu berbasis masyarakat (PATBM) dan forum anak.
Walhasil, banyak kasus kekerasan terhadap anak terkuak. Sehingga cepat ditangani.
Tahun ini angkanya menurun dibandingkan 2018. Yakni 270 kasus. Atau 2017 dengan 362 kasus. (mic/boy) Grafis Kekerasan Anak di Kaltim:
2017 2018 2019 Berau 12 23 37 Kutai Barat 3 2 6 Kukar 12 11 16 Kutim 19 13 2 Mahulu 0 1 0 Paser 20 23 24 PPU 15 12 2 Balikpapan 57 63 17 Bontang 43 25 20 Samarinda 181 97 131 Total 362 270 255
Baca juga : Sepanjang 2019, 65 Kasus Kekerasan Terjadi di Kukar
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: