Legislator Balikpapan Minta Kontraktor Proyek Gas Perbaiki Jalan
Nomorsatukaltim.com – Anggota Legislator Balikpapan, Syarifuddin Oddang mengaku mendapat banyak laporan warga soal kerusakan jalan atas proyek pipa gas. Ia bilang wilayah Balikpapan Utara paling banyak mendapat dampak negatif dari proyek pemasangan pipa gas Senipah - Balikpapan. Dampak negatif itu, khususnya soal kerusakan jalan dan kemacetan panjang selama kegiatan proyek berlangsung. Akibatnya membuat pengendara wajib lebih waspada saat melintas di ruas jalan Soekarno Hatta. Syarifuddin Oddang mengatakan banyak warga yang telah mengeluhkan dampak proyek pipa gas itu. “Terutama dua dampak utama. Yakni kemacetan dan kerusakan jalan. Meski pemerintah dan kontraktor menyepakati penghentian kegiatan selama libur lebaran, tapi dampaknya masih dirasakan,” ujarnya, Senin (2/5/2023). Ia menekankan agar kontraktor proyek segera memperbaiki kerusakan jalan dan melakukan desakan warga. “Ini perlu segera penanganan. Di depan kantor Kelurahan Rapak ada jalan berlubang, lalu di Km 2 ada juga keretakan. Kami minta segera perbaiki. Bahkan PDAM juga mengalami dampak,” tegasnya. Ia mengungkap, kerusakan pipa induk PDAM bahkan telah menyebabkan penghentian distribusi air ke pelanggan semakin parah. Padahal saat itu masyarakat sedang menjalankan ibadah puasa Ramadan. Pihak PDAM kesulitan melakukan perbaikan karena proyek pemasangan pipa gas belum tuntas. “Kita lihat sering pipa induk PDAM bocor. Itu kan membuat kerawanan longsor di jalan,” tekannya. Termasuk soal keamanan petugas lapangan. “Mereka melakukan pengeboran mulai Km 1 sampai Km 5 itu minim safety,” bebernya. Parlemen Balikpapan, lanjutnya, tidak menolak kegiatan proyek pipas gas yang termasuk proyek strategis nasional. Namun dampak bagi wilayah dan warga setempat harus segera dituntaskan. Hal itu untuk mencegah potensi konflik dengan warga. Odang meminta pemerintah melalui pihak kelurahan berkoordinasi dengan kontraktor untuk mencarikan solusinya. “Jadi harus duduk bersama. Kami tidak menolak kegiatan pembangunan. Jelas wajib mendukung sebagai warga negara. Tapi dampaknya harus diselesaikan. Intinya duduk bersama kami minta kembalikan seperti semula,” tegas Odang. (*/ Adv)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: