Legislator: Kebun Sayur Patut jadi Kota Tua di Balikpapan

Legislator: Kebun Sayur Patut jadi Kota Tua di Balikpapan

Nomorsatukaltim.com – Anggota DPRD Balikpapan Taufiq Qul Rahman bakal mendorong kawasan Kelurahan Baru Ilir, menjadi estetika kota tua. Ia menilai Pasar Inpres Kebun Sayur patut dijadikan kawasan kota tua. Terlebih, menurut Taufiq, saat ini di kawasan tersebut telah dibangun fasilitas joging track dan taman di area sekitar Kebun Sayur Balikpapan. Ia mengklaim perubahan itu menggunakan dana aspirasinya untuk tujuan merapikan dan menata lingkungan. Menurutnya, untuk membangun tatanan kota tidak rumit. Semua tergantung komunikasi. “Lintasan jogging itu nanti akan ditambahkan lampu. Saya ambil lampu klasik dari Penerangan Jalan Umum Kota Semarang,” ujarnya, Jumat (7/4/2023). Tafiq berujar, rencana itu diadopsi saat perjalanan dinas. Ia mengklaim saat dinas luar bukan hanya jalan-jalan tapi belajar. “Saya ambil ilmunya lalu saya terapkan. Nanti, kalau sudah jadi, waduh luar biasa. Lampunya ukiran Kalimantan, bukan seperti PJU di pinggir jalan. Lain, ini lampu klasik,” paparnya. Dihimpun dari pelbagai referensi Pasar Inpres Kebun Sayur yang ada di Jalan Letjen Soeprapto, menjadi salah satu landmark atau simbol kota yang juga saksi perkembangan Balikpapan dari masa ke masa. Area ini diresmikan tahun 1983 Walikota Balikpapan kala itu, Syarifudidn Yoes. Pasar yang terletak di wilayah barat Balikpapan itu juga menjadi salah satu objek wisata dan rujukan bagi wisatawan mencari oleh-oleh khas Kalimantan. Para selebriti hingga pejabat-pejabat tinggi negara sering menyempatkan diri ke pasar yang menyediakan rupa-rupa permata dan kerajinan khas Kalimantan. Dari sejarahnya, lokasi yang kini menjadi tempat berdirinya Pasar Inpres Kebun Sayur dahulunya kebun kangkung yang juga diselingi rumah-rumah penduduk terutama dari etnis Tionghoa. Sekitar tahun 1981, mantan Presiden Soeharto menerbitkan Inpres untuk membangun pasar di wilayah Kebun Sayur. Terutama untuk mengakomodasi pedagang dari tempat penampungan Pasar Pandansari dan bekas pedagang pasar Blauran Kebun Sayur yang terbakar tahun 1978. Dari terbitnya Inpres itu, lantas nama pasar ini dikenal dengan nama Pasar Inpres yang tetap bertahan hingga kini. (*/ Adv)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: