Inflasi Terkendali Berkat Pemantauan 21 Komoditas Bahan Pokok

Inflasi Terkendali Berkat Pemantauan 21 Komoditas Bahan Pokok

Berau, Nomorsatukaltim.com - Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) secara rutin mengadakan rapat koordinasi (Rakor) pengendalian inflasi bersama seluruh kepala daerah di Indonesia. Untuk memantau perkembangan harga bahan pokok dan kondisi inflasi di setiap daerah. Secara nasional  pertumbuhan ekonomi bergerak bagus, yakni 5,72 persen merangkak ke atas pada kuartal ketiga tahun 2022. Angka inflasi di Indonesia juga relatif terjaga, yakni berada pada 5,51 persen. Sementara, kondisi inflasi di Kabupaten Berau disampaikan Wakil Bupati Berau, Gamalis, masih terkendali. Tidak terjadi kenaikan harga yang signifikan. Ketersediaan bahan pokok masih bisa memenuhi kebutuhan masyarakat. “Karena pantauan harga bahan pokok sekarang dilakukan setiap hari. Meski ada kenaikan atau penurunan harga bisa dibilang masih terjangkau,” kata Gamalis, setelah menghadiri rakor pengendalian inflasi secara virtual di ruang Teleconference Diskominfo, Senin (30/1/2023). Lanjutnya, rakor tersebut dijelaskan Gamalis untuk mensinkronkan antara pemerintah pusat dan daerah sebagai bagian lagi pelayanan kepada masyarakat. Dalam hal memberikan pantauan kondisi harga di daerah dan tentunya saling bertukar informasi antara daerah satu dengan lainnya. “Ini adalah kolaborasi antara pusat dan daerah dalam menjaga kondisi perekonomian kita agar tetap stabil. Apalagi pasca gempuran pandemik COVID-19. Diharapkan kondisi ekonomi cenderung lebih baik lagi,” terangnya. Yang penting, kata dia, inflasi terus terjaga. Jangan sampai demand bergerak melebihi supply. Kabupaten Berau sendiri patut bersyukur karena tidak ada kendala. Tidak ada kelangkaan barang maupun kenaikan harga yang berarti. Dia meminta masyarakat tidak perlu resah terharap perekonomian di Berau. Diakuinya di beberapa daerah terjadi kenaikan harga beras, gula pasir hingga cabai. Sedangkan, ketersediaan di Berau sendiri sudah cukup untuk memenuhi kebutuhan pasar. Adapun harga beras masih stagnan, yakni Rp 14.400 per kilogram. Begitu juga dengan gula pasir dan cabai tetap flat. “Ada 21 komoditas bahan pokok yang terus dipantau dan semua komoditas itu di Berau masih aman terkendali,” ungkapnya. Hal inilah yang berhasil mengendalikan inflasi. Berdasarkan diskusi pihaknya bersama stakeholder terkait, masyarakat di Kabupaten Berau cenderung mengharapkan ketersediaan bahan pokok. Ketika terjadi kenaikan harga barang, ketersediaan harus tetap dipenuhi. “Kenaikan barang tidak masalah yang penting ketika barang itu naik atau turun, barang harus tetap ada. Jangan sampai harga barang sudah naik malah tidak ada,” tegasnya. Memang kondisi paling bagus itu diakui Gamalis, harga tetap terjangkau dan barang terus ada. Makanya ketersediaan barang menjadi perhatian serius baik pusat maupun daerah. Sementara, pihaknya setiap hari akan terus memantau harga bahan pokok di pasaran. Sejauh ini ditegaskannya tidak ada kenaikan yang berarti. Yang cukup berpengaruh ketika ada perubahan harga Bahan Bakar Minyak (BBM). Menyebabkan pergeseran harga yang cukup tajam sebagai penyebab inflasi. “Kita patut bersyukur karena posisi kita secara provinsi inflasi masih aman,” tutupnya. (*)   Reporter: Amnil Izza

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: