Stok BBM di Pesisir Aman
Tak seperti di Tanjung Redeb, kebutuhan BBM di Bidukbiduk masih aman.(FERY SETIAWAN) SULITNYA Bahan Bakar Minyak (BBM) di Tanjung Redeb tidak terjadi hingga ke pesisir selatan Bumi Batiwakkal. Pengawas APMS Bidukbiduk, Padli menuturkan, kebutuhan BBM di Kecamatan Bidukbiduk dinilai cukup besar. Milsanya untuk premium dan solar mencapai 5 sampai 10 Kilo liter, atau kebutuhan solar mencapai 6 ton per pekan dan premium 10 ton per bulan. Kebutuhan BBM tersebut didukung oleh program Presiden Jokowi yang meminta untuk Wilayah Tertinggal, Terdepan dan Terjauh (3T). Menurutnya, kelangkaan BBM yang terjadi di perkotaan adalah dampak dari keterlambatan stok masuk ke Berau. "Saya memang dengar kalau di Tanjung Redeb dan sekitarnya sedang kesulitan BBM," katanya. Menurutnya, stok premium yang ada di penampungan sengaja tidak didistribusikan secara maksimal untuk wilayah kota. Hal tersebut terjadi berdasarkan kebijakan yang telah ditetapkan oleh Presiden Jokowi. "Ya karena Bidukbiduk masuk dalam 3 T, jadi mendapatkan perhatian khusus," ujarnya. Padli menuturkan pihaknya hanya mendistribusikan solar dan premium. Hal itu terjadi berdasarkan kebutuhan dan nilai jual masyarakat terhadap BBM jenis solar dan premium. "Karena kita tidak ada mesin Pertalite," ucapnya. Dikatakannya, stok BBM tersebut distribusikan untuk empat kampung yang ada di Kecamatan Bidukbiduk. Yakni, Kampung Pantai Harapan, Bidukbiduk, Teluk Sulaiman dan Teluk Sumbang. "Terlebih lagi untuk solar di gunakan untuk kebutuhan melaut,"ujarnya. Camat Bidukbiduk, Syafri mengatakan wilayahnya beberapa kali mengalami kekurangan stok BBM. Dan dari kekosongan BBM tersebut terkadang berpengaruh terhadap nelayan setempat. "Kalau kosong stok, banyak nelayan tidak melaut,"tuturnya. (*/fst)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: