Nusantara Mengaji di Titik Nol IKN

Nusantara Mengaji di Titik Nol IKN

  PENAJAM, nomorsatukaltim.com - Bertepatan dengan peringatan Nuzulul Quran, Rabu (20/4) Gerakan Nasional Nusantara mengaji menggelar kegiatan khataman Al Quran dan pemotongan 24 tumpeng di titik nol Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara, Kecamatan Sepaku, Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU), Kalimantan Timur. Inisiator Nusantara Mengaji Abdul Muhaimin Iskandar atau yang kerap disapa Cak Imin mengatakan, dengan dilaksanakan kegiatan ini, diharapkan setiap langkah pembangunan di IKN memunculkan keadilan, kemakmuran, pemerataan dan kesejahteraan. Dia mengibaratkan pemindahan ibu kota negara ini seperti mega transmigrasi. Dimana akan menggerakkan seluruh potensi pada wilayah baru atau di IKN Nusantara nantinya. "Ini pekerjaan yang tidak mungkin dilaksanakan secara teoritik, logika rasional saja. Tetapi juga harus didukung spritual kekuatan batiniah bangsa Indonesia," kata Cak Imin yang juga Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB). Dirinya menyebut rasa cinta, kebersamaan, dan saling mendukung niscaya akan menjadi kekuatan spirit. Sehingga mempercepat dalam mewujudkan kemakmuran dan kesejahteraan bangsa, terutama dalam IKN Nusantara. "Semua ikhtiar, semua teori akan semakin cepat apabila didukung oleh kegiatan spritual keagamaan. Insyaallah dengan nusantara mengaji kami menyatukan potensi umat dengan potensi kemajuan dimasa yang akan datang," tuturnya. Kegiatan nusantara mengaji  sendiri turut dihadiri Gubernur Kalimantan Timur, Isran Noor. Yang mengapresiasi pelaksanan kegiatan tersebut. Yang menurutnya dapat memberikan rahmat, keberkahan dan kemudahan dalam mewujudkan pembangunan nantinya. Isran juga menegaskan jika IKN Nusantara bukan milik Provinsi Kalimantan Timur. Tapi milik bangsa Indonesia secara keseluruhan. Dirinya meminta jangan ada salah arti atau terdapat opini jika hanya menguntungkan Benua Etam. "Menguntungkan Kalimantan Timur, tidak. Tapi menguntungkan bangsa ini," terang Isran. Ia juga merespon adanya tanggapan yang mengatakan Undang-Undang Nomor 3 tahun 2022 tentang Ibu Kota Negara terlalu cepat dibahas dan selesai di DPR. "Menurut saya itu sudah sangat terlambat," ucapnya. Pemindahan ibu kota dibeberkan Isran sejatinya telah dicanangkan puluhan tahun lamanya. Seperti di 1957, Presiden Soekarno telah mengumumkan memindahkan ibu kota negara ke Palangkaraya, Kalimantan Tengah. Kemudian pada 1998 zaman Presiden Soeharto. Yang ingin memindahkan ibukota negara dan dipersiapkan di daerah Jonggol, Kabupaten Bogor, Jawa Barat. terakhir wacana pemindahan Ibu Kota Negara terjadi di era Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. Yang rencananya akan memindahkan  ke Jonggol Selatan. "Dan zaman Presiden Joko Widodo baru diusulkan diundang-undang dan berhasil. Jadi kalau ada yang ngomong ini terlalu cepat, justru terbalik, menurut saya terlambat. Tolong doakan saja, semuanya diberikan berkah, rahmat dan kemudahan dalam terwujudnya IKN Nusantara," pungkas Isran. Selain dihadiri Gubernur Kaltim, Kegiatan nusantara mengaji juga dihadiri kader PKB. Di antaranya Menteri Desa PDTT, Abdul Halim Iskandar, Menteri Ketenagakerjaan, Ida Fauziah, Ketua DPW PKB Kaltim, Syafruddin, Bupati Paser, Fahmi Fadli, Bupati Bontang, Basri Rase. Kemudian Plt Bupati Penajam Paser Utara (Hamdam) dan anggota DPR RI Rudy Mas'ud.(asa)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: