Ngoplas Bahas Pandangan Pemimpin Muda Balikpapan Sambut IKN

Ngoplas Bahas Pandangan Pemimpin Muda Balikpapan Sambut IKN

Balikpapan, DiswayKaltim.com - Ngobrol dan ngopi santai alias Ngoplas, kembali hadir di Klandasan Kopi, Gedung Parkir Klandasan, Jalan Jenderal Sudirman, Rabu (6/11/2019). Seperti acara Ngoplas sebelum-sebelumnya di kedai kopi itu, selalu ada pembahasam tematik.

Kali ini, temanya Pemimpin Muda Kota Balikpapan. Fokus pembahasannya, tentang pemindahan Ibu Kota Negara (IKN) ke Kaltim. Bagaimana dan langkah apa yang harus dilakukan pemerintah maupun pemuda, menyambut rencana pemindahan itu.

Apalagi, Balikpapan kota strategis. Dalam hal pemindahan IKN ke Benua Etam ini. Yakni sebagai kota penyangga utama. Itu semua, dikupas dalam acara yang berlangsung mulai 20.30 Wita hingga 23.30 Wita itu.

Hadir tiga narasumber. Ketua Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Balikpapan Yaser Arafat, Ketua Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (Hipmi) Balikpapan Glenn Nirwan dan Ketua DPD KNPI Balikpapan Andi Achmad Mutawally.

Selain narasumber, ada tiga panelis. Koordinator Gusdurian Balikpapan Zainuddin, perwakilan Sapma Pemuda Pancasila Balikpapan Chalbert Denlin Siby dan Koordinator GMI Kaltim Andre Afrizal.

Tiga narasumber yang ada. Menyampaikan pandangan dan gagasannya. Terkait langkah pemerintah dan pemuda menjawab kesempatan-kesempatan yang ada dalam kaitannya dengan pemindahan ibu kota.

Dimulai dari Yaser. Menurutnya, pemindahan IKN ke Kaltim akan mendatangkan peluang usaha dan peluang kerja. Selain proyek pemindahan IKN, beberapa proyek dengan nilai investasi fantastis ada di Balikpapan. Itu juga merupakan peluang.

"Balikpapan kebanjiran megaproyek. Proyek RDMP Pertamina RU V senilai kurang lebih Rp 70 triliun. Proyek jembatan nipah-nipah Rp 15 triliun. Dan itu (proyek) sudah berjalan. Untuk IKN, sampai 45 tahun ke depan, itu memakan dana kurang lebih Rp 499 triliun. Siapkan diri, siapkan kompetensi," katanya.

Diskusi ini aktif. Berjalan dua arah. Panelis dan audien partisipatif. Memberi tanggapan penyampaian narasumber. Beberapa di antara mereka juga melempar pertanyaan seputaran yang disampaikan narasumber bersangkutan. Terutama berkaitan dengan peluang bisnis dan pembangunan SDM (Sumber Daya Manusia) menyambut momentum pemindahan IKN.

"Pemindahan IKN ke Kaltim adalah peluang bisnis yang luar biasa. Tentu akan berdampak pada menggeliatnya perhotelan, restoran. Pasti juga berdampak pada pembangunan infrastruktur. Sebagai pemuda, kita tidak bisa berdiam diri," kata Glenn, ketika memberi tanggapan dampak pemindahan IKN.

Adanya kesempatan dan peluang, harus dibarengi dengan SDM unggul. Punya kompetensi. Agar tak tergilas pemuda dan pekerja dari luar daerah. SDM, perlu disiapkan. Pemerintah harus hadir. Mewujudkan SDM unggul berkualitas.

"SDM penting. Ini lebih ke sektor pendidikan. Pemerintah harus berperan membangun pemuda. Jiwa pemuda yang bertaqwa, berjiwa nasionalis, punya kompetensi untuk bersaing harus bisa diwujudkan.

Panelis juga menyampaikan pandangan terkait dampak pemindahan IKN ini.

"Pemindahan IKN bisa jadi berkah. Bisa jadi bala, kalau tidak bisa mengolah kesempatan sebaik mungkin. Yang harus dibangun adalah SDM. Dan ini erat kaitannya dengan pendidikan," kata Zainuddin.

Otokritik kondisi pemuda masa kini, juga dibahas. Perilaku hedonisme menggerogoti pemuda. Game online salah satu penyebab. Perilaku hedon ini, salah satu tantangan yang harus ditaklukkan. Agar pemuda dapat merespons baik segala kesempatan yang ada dalam konteks pemindahan IKN.

"Hari ini masih ada pemuda yang nyantai-nyantai. Hedon. Itu (kegiatan hedon) harus dikurangi," kata Andre.

Kesimpulan diskusi ini, masyarakat khususnya pemuda Balikpapan harus benar-benar bersiap. Baik pendidikan maupun kompetensi. Sehingga dapat berperan aktif dan dapat mengambil peluang-peluang yang ada. Dalam momentum pemindahan IKN. Di sisi lain, pemerintah juga harus turun tangan. Mewujudkan pemuda atau SDM yang punya kompetensi keahlian. (sah/dah)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: