Bus Sekolah Rusak, SLB Kubar Tak Dapat Maksimalkan PTM

Bus Sekolah Rusak, SLB Kubar Tak Dapat Maksimalkan PTM

Kubar, nomorsatukaltim.com – Kendati pelaksanaan pembelajaran tatap muka (PTM) di Kutai Barat (Kubar) sudah 100 persen sejak, Senin (10/1/2022), namun bagi Sekolah Luar Biasa (SLB Kubar) memunculkan persoalan baru. Yakni tidak adanya kendaraan transportasi khusus bagi siswa untuk mengikuti proses belajar di sekolah.

Kendala transportasi ini menjadi pemicu terhambatnya kehadiran 114 peserta didik tiba di sekolah. Apalagi jarak tempat tinggal menuju sekolah rata-rata cukup jauh. Belum lagi kondisi cuaca yang terus-menerus diguyur hujan belakangan ini. Wakil Kepala Kesiswaan SLB Kubar, Emi Marlina mengatakan, jika selama ini pihak sekolah dan orangtua belum bisa maksimal mengikuti pembelajaran di sekolah. “Kita tidak memiliki sarana transportasi. Selama ini kita hanya manfaatkan kendaraan operasional milik kepala sekolah,” katanya kepada nomorsatukaltim.com, Disway National Network (DNN), belum lama ini. Emi menjelaskan, penjemputan peserta didik SLB Kubar ini dilakukan semata-mata untuk dapat memberikan kesempatan bagi seluruh anak berkebutuhan khusus itu, agar mendapatkan pendidikan yang menjadi hak mereka. “Sebelumnya memang ada bus sekolahnya, bantuan dari Pemerintah Provinsi Kaltim tahun 2012. Tapi kondisinya sekarang sudah tidak bisa dipakai,” jelasnya. Untuk itu, pihak sekolah berharap bantuan kendaraan transportasi penjemputan ini, sehingga para peserta didik yang memiliki tempat tinggal cukup jauh dari sekolah dapat terlayani. “Kami sangat berharap adanya bantuan bus sekolah, sehingga memudahkan peserta didik yang rumahnya jauh”. Untuk diketahui, para peserta didik yang mendapatkan pendidikan dan keterampilan di SLB Kubar berasal dari beberapa kecamatan. Yakni, Kecamatan Melak, Nyuatan, Linggang Bigung, Tering dan Long Iram. Dengan demikian, selama ini penjemputan siswa SLB Kubar juga hanya bisa dilakukan secara bergiliran setiap minggu dengan jumlah terbatas. “Kalau untuk yang tinggal di kawasan Barong Tongkok biasanya diantar oleh orangtuanya. Tapi kalau mereka yang jauh ini kan sulit. Jadi kita upayakan dengan melakukan penjemputan,” tandasnya. (luk/dah)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: