Baru Aja Bebas Covid, PPU Dapat 1 Kasus Lagi

Baru Aja Bebas Covid, PPU Dapat 1 Kasus Lagi

PPU, nomorsatukaltim.com - Belum habis. Sekira dua pekan berstatus daerah zero COVID-19, virus ini kembali muncul di Penajam Paser Utara (PPU).

Hal itu membuat status daerah kembali melompat ke zona kuning. Berada di daerah dengan risiko rendah COVID-19 sejak Kamis, 16 Desember 2021.

Juru Bicara Satgas COVID-19 PPU, dr Jansje Grace Makisurat menjelaskan pasca nol kasus pada 3 Desember lalu, kasus terkonfirmasi positif COVID-19 muncul. Dari seorang warga Kelurahan Pantai Lango, Kecamatan Penajam.

Ia dinyatakan positif hasil swab antigen. Pasien berjenis kelamin perempuan berusia 48 tahun itu menjalani perawatan di RSUD Ratu Aji Putri Botung (RAPB).

“Tanggal 16 Desember kemarin, kita ada ketambahan satu kasus setelah 0 kasus sejak awal Desember. Pasien ini gejalanya demam, batuk, pilek,” ujar dia Sabtu, 18 Desember 2021.

Dengan tambahan ini, statusnya berubah dan bergabung dengan wilayah Kabupaten Kutai Timur (Kutim), Kota Bontang, Kota Samarinda, Kabupaten Kutai Barat (Kubar) dan Kota Balikpapan di zona kuning.

Adapun dalam kurun waktu kurang lebih 22 bulan ini, total jumlah kasus COVID-19 di Benuo Taka menjadi 4.447 kasus. Sedangkan kesembuhan pasien dan kasus kematian tidak ada tambahan harian di Kabupaten PPU.

Jumlahnya masing-masing masih tetap, yakni 4.215 pasien sembuh dan 231 orang yang meninggal dunia selama hampir 2 tahun.  Lebih lanjut, Grace memastikan kasus baru ini ialah COVID-19. Bukan varian baru Omicron. Yang saat ini juga tengah mengancam.

Dia yang juga menjabat Kadiskes PPU ini menjelaskan sampai saat ini belum ditemukan adanya varian baru Omicron di wilayah Benuo Taka. Namun dengan masuknya varian baru itu ke Indonesia, tingkat kewaspadaan dan kesadaran masyarakat harus ditingkatkan.

Maka dari itu, penerapan protokol kesehatan (prokes) masih menjadi acuan. Karena upaya menekan resiko penyebaran COVID-19 maupun varian Omicron masih sama.

Penggunaan masker di area publik wajib dijalankan masyarakat. Di samping itu, ia meminta masyarakat tidak abai terhadap bahaya varian Omicron tersebut.

“Menurut WHO (Organisasi Kesehatan Dunia) varian Omicron ini penyebarannya cepat. Antisipasinya adalah dengan menerapkan prokes, memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak sampai menjauhi kerumunan,” tutup dia. RSY/AVA

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: