Ini Pesan Terakhir Ustaz yang Meninggal karena Bunuh Diri

Ini Pesan Terakhir Ustaz yang Meninggal karena Bunuh Diri

Samarinda, nomorsatukaltim.com - Ustaz berinisial Wo yang meninggal di Jalan Perjuangan IX karena bunuh diri memiliki pesan terakhir. Ia ingin dimakankan di Mahulu.

Meninggalnya Wo bermula dari kesaksian Amir, salah seorang warga sekitar. "Saya lihat ternyata Wo, seketika saya panik dan langsung melaporkan kepada warga, Ketua RT, serta Kepolisian," ujar Amir. "Korban gantung diri di lantai tiga rumah tepat di tempat tandon air. Jadi dia mengikatkan talinya di alas kaki tandon air lalu melompat," sambung Amir. Amir sangat terkejut dengan tewasnya Wo. Terlebih, Amir mengenalnya sebagai sosok pria humanis, ceria dan baik sebagai seorang pendakwah yang cukup dikenal. "Korban dikenal sebagai ustaz yang ramah dan baik. Biasanya orang-orang menyebutnya dengan nama ustaz gaul," ungkap Amir. Dijelaskan Amir, bahwa kediamannya itu dijadikan sebagai rumah singgah bagi para pendakwah. Sudah beberapa tahun terakhir korban tinggal di kediamannya tersebut. Selain itu, Amir juga membeberkan bahwa beberapa minggu yang lalu, ia sempat mengobrol dengan korban. Saat itu Wo menjelaskan bahwa dirinya sedang sakit. "Korban terlihat memang ada perubahan setelah ada permasalahan di keluarganya, namun kita tidak tahu penyebab pasti apa permasalahan yang dihadapi. Entah itu keluarga atau bisinisnya," jelas Amir. "Saya juga sempat mendengar dari tetangga di sini dan rekan saya, bahwa kemarin MW sempat menyampaikan pesan apabila dirinya meninggal tolong dikuburkan di daerah Mahulu," lanjut Amir. Tepat pada Pukul 10.00 Wita Unit Inafis Satreskrim Polresta Samarinda dan Polsekta Sungai Pinang yang tiba di lokasi kejadian, langsung melakukan evakuasi terhadap korban bunuh diri tersebut serta identifikasi tahap awal. Kapolsek Sungai Pinang, Kompol Irwanto menjelaskan, dari hasil identifikasi tahap awal Unit Inafis tidak menemukan tanda-tanda kekerasan pada tubuh korban. Diperkirakan, korban meninggal dunia lebih dari 4 jam yang lalu. "Jasad telah dibawa ke RSUD AW Sjahranie untuk dilakukan visum. Untuk barang bukti kita amankan identitas korban, dompet, tas berwarna cokelat dan tali yang digunakan korban untuk gantung diri," tutup Kompol Irwanto. (aaa/boy)  

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: