KTPA Pertama di PPU, Inisiasi PT WKP

KTPA Pertama di PPU, Inisiasi PT WKP

PPU, nomorsatukaltim.com  - PT Waru Kaltim Plantation (WKP) menginisiasi pembentukan Kelompok Tani Peduli Api (KTPA) pertama di Penajam Paser Utara (PPU). Berkolaborasi dengan Dinas Pertanian (Distan) PPU, Selasa, (7/12). Mengantisipasi terjadinya kebakaran lahan maupun kebun turut menjadi perhatian serius perusahaan perkebunan sawit yang beroperasi di Kecamatan Waru ini. Bukan semata kepentingan perusahaan, namun juga pada seluruh masyarakat. Ada dua KTPA yang terbentuk sekaligus. Satu di Desa Bangun Mulya dan satu lagi di Kelurahan Waru. Hadir dalam pembentukan dan penetapan itu manajemen perusahaan, Dwi Setiyo Budiawan selaku Administratur (ADM) PT WKP, Camat Waru Gunawan, Kepala Desa Bangun Mulya Sudono, Lurah Waru Zulfahmi Ahmad serta Kepala Distan PPU Mulyono. Beserta jajaran pemerintah lainnya. Dengan terbentuknya KTPA ini menjadi perhatian perusahaan untuk antisipasi karhutla. Dan komitmen untuk mendukung setiap program pemerintah dalam mengatasinya. “Semoga ke depan kelompok ini bisa aktif dalam menangani karhutla dan pencegahannya,” kata Seto Adi Wibowo, Divisi Fire Protection PT WKP. KTPA diharapkan berperan aktif memberi perhatian kepada masyarakat dalam menanggulanggi bencana tahunan, yakni kebakaran hutan dan lahan. Juga untuk mengajak seluruh elemen meningkatkan kepedulian dan keterpanggilan dalam menanggulanggi karhutla. “Karena tetap lebih baik kita lakukan preventif dari pada penanganan,” terangnya. Dalam kesempatan itu, PT WKP turut memberikan perlengkapan dalam menangani kejadian karhutla. Mulai dari apar hingga alkon. Bantuan perlengkapan diserahkan langsung oleh ADM PT WKP, Dwi Setiyo Budiawan pada masing-masing ketua KTPA didampingi Kepala Distan PPU Mulyono. Kepala Distan PPU Mulyono mengatakan, 2 KTPA yang diinisiasi PT WKP ini merupakan pilot project di PPU. Yang pertama ada di seluruh PPU. Maka dari itu ia berharap KTPA ini bisa terbentuk juga di wilayah lainnya. Sesuai dengan amanat Permentan 47/2014 tentang pengelolaan karhutla.   "Kami sangat mengapresiasi PT WKP, yang menyalurkan CSR untuk berkolaborasi dengan Dinas Pertanian dalam pembentukan KTPA," ujarnya. Dengan terbentuknya KTPA ini, aktivitas pekebun yang masih mempersiapkan lahan dengan cara dibakar bisa berkurang. Karena 15 personel dalam setiap kelompok juga akan melakukan sosialisasi. "KTPA ini berbeda dengan kelompok tani lainnya. Kelompok tani ini juga aktif dalam kegiatan sosial," sebutnya. Kehadiran KTPA menurutnya sangat penting. Khususnya dalam pencegahan dan pengendalian dini di lapangan. Sehingga kebakaran lahan dan kebun yang terjadi bisa diatasi dengan cepat. Baginya, sangat diperlukan keterlibatan pihak perusahaan melalui kemitraan dengan KTPA yang difasilitasi pemerintah kabupaten dan kota. "Kami menargetkan seluruh kelurahan/desa pada 2022 sudah memiliki KTPA. Minimal satu kelompok. Kita mulai dari Kecamatan Waru ini," pungkas Mulyono. RSY

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: