PSBS Dibikin Malu Persiba, Yudistira Terharu

PSBS Dibikin Malu Persiba, Yudistira Terharu

Balikpapan, nomorsatukaltim.com- Persiba Balikpapan berhasil merebut kemenangan saat berlaga melawan PSBS Biak, dengan skor 1-0, di Stadion Persiba Batakan Balikpapan, Kamis (11/11/2021).

Skema gol yang ciamik dari pemain Persiba, diraih melalui tumit Yudistira Mambrasar setelah mendapat umpan dari Imam Mahmudi di menit ke 81, babak kedua. Gol itu menjadi satu-satunya penanda kememangan perdana skuat Bryan Cesar Cs selama dilatih Fakhri Husaini, di Putaran Kedua Liga 2 2021 ini. Melihat permainan Persiba kali ini, membuktikan bahwa adaptasi singkat antara para pemain dan Fakhri Husaini, mulai membuahkan hasil. Formulasi starting eleven pemain yang sangat berbeda dengan laga sebelumnya, waktu melawan Kalteng Putra, mampu membuat Persiba menjemput kemenangannya di pekan ini. Babak pertama laga Persiba melawan PSBS Biak berakhir imbang. Namun sangat kentara bagaimana squat Bryan Cesar Cs bermain jauh lebih stabil lewat penguasaan bola dan upaya-upayanya menembus lini belakang pemain PSBS Biak. Imam Mahmudi juga bermain seperti yang diharapkan. Aksi-aksi penyelematan bola di lini belakang Persiba Balikpapan berjalan sangat baik. Beberapa kali pemain bernomor punggung 5 itu mampu menghadapi ancaman lini depan PSBS Biak, terutama dari serangan Jeam Kelly Sroyer, yang bolak-balik berusaha mencetak angka. Meski demikian, Imam harus menerima kenyataan mendapat kartu kuning di pertengahan babak pertama. Sementara lini depan Persiba juga mengalami perbaikan yang signifikan bila dibandingkan dengan laga pekan lalu saat menghadapi Kalteng Putra. Yogi Novrian dan Aji Kusuma beberapa kali mendapat peluang, namun masih belum cukup untuk mencetak angka. Adapun kehadiran Muhammad Rasul yang menggantikan Yan Pieter Kornelis Nasadit di tengah-tengah babak pertama, cukup berpengaruh terhadap penguasaan bola bagi lini tengah Persiba Balikpapan. Dua menit tambahan di babak pertama diwarnai dengan aksi penyelamatan bola oleh Anak Agung Ngurah Wahyu Trisnajaya atau biasa disapa Nanak. Penyelamatan bola di detik-detik terakhir babak pertama itu, menyebabkan benturan keras di bagian kepalanya saat berduel dengan pemain PSBS Biak, sampai berdarah-darah. Kemudian pertandingan babak kedua berlangsung sengit. Hanya saja PSBS Biak harus menelan pil pahit setelah salahsatu pemainnya bernomor punggung 7, Adrian Msen mendapat kartu kuning kedua di menit 58 waktu babak kedua berjalan. Sejak saat itu, Persiba bermain lebih agresif menyerang dan menghasilkan peluang. Sundulan Freddy J Isir di menit ke 69 yang diumpankan Junius Bate belum mampu menghasilkan skor. Hingga akhirnya Yudistira Mambrasar menyarangkan bola ke gawang, melalui gerakan tumitnya yang mampu mengecoh kiper PSBS Biak Dedi Haryanto. Dengan berakhirnya laga ini, Persiba memperoleh tiga poin atas kemenangan melawan PSBS Biak. Anak asuh Fakhri Husaini berhasil membuktikan niatnya untuk terus berada d delapan besar tim teratas urutan sementara klasemen, dari grup D. Usai pertandingan, Pelatih Persiba Fakhri Husaini menyampaikan rasa syukurnya bisa mendapat tiga poin pada pertandingan kedua di putaran kedua Liga 2. "Tentu saja ini hasil kerja keras seluruh pemain dan doa seluruh masyarakat Balikpapan," katanya. Selama 90 menit pertandingan melawan PSBS Biak, Fakhri menilai ada peningkatan signifikan terhadap anak asuhnya, terutama dalam kontrol emosi. "Mereka bermain tidak mudah terprovokasi, bisa mengendalikan emosinya ini modal utama kami untuk laga berikutnya," katanya. Ia berharap penampilan anak asuhnya yang secara konsisten bermain spartan selama 90 menit melawan PSBS Biak, terus diimplementasikan pada tiga laga terakhir di grup D. Namun demikian, Fakhri mengaku masih akan terus mengevaluasi Tim Beruang Madu untuk tujuan memperbaiki penampilan anak asuhnya dalam laga selanjutnya. "Saya melihat pemain tampil luar biasa hari ini. Bahwa kami mendapat tekanan juga wajar, karena seluruh peserta di grup D sangat kompetitif," Sementara man of the match Yudistira Mambrasar merasa cukup puas dengan hasil pertandingan malam itu. Ia menganggap skor positif bagi perkembangan Persiba di grup D itu merupakan hasil latihan keras pagi dan sore. "Saya sebenarnya terharu mencetak gol kepada tim yang pernah saya bela. Saya cukup sedih dan bahagia di saat bersamaan, karena di sisi lain saya bisa membuktikan, saya bisa berjuang untuk Persiba," urainya. Perjalanan Persiba di grup D masih panjang. Ke depan, anak asuhnya mesti mempersiapkan diri bertanding melawan Sulut United. Fakhri menilai, semua tim di grup D memiliki kualitas yang cukup baik. Terbukti dengan ketatnya poin hingga pekan ketujuh. ”Buat kami setiap pertandingan adalah final,“ tandasnya. Sementara Pelatih PSBS Biak Eka Raka Ghalih menilai jalannya pertandingan ini sudah sesuai konsep simulasi yang beberapa kali dikembangkannya sebelum laga malam tadi terjadi. "Dari menit awal kita sudah bisa menekan Persiba Balikpapan. Lalu ada beberapa peluang di babak pertama seharusnya bisa terjadi gol," ungkapnya. Pada babak kedua anak asuhnya juga sudah memberikan tekanan, namun sangat disayangkan dengan adanya salahsatu pemain yang mendapat dua kartu kuning menjadi titik balik yang berat bagi timnya untuk bermain konsisten menyerang dengan cepat. "Kecerobohan dan emosional mempengaruhi ritme permainan kita. Tetapi secara keseluruhan sekalipun hilang satu pemain, kita masih bisa menekan," terangnya. Namun secara keseluruhan, Eka tetap mengapresiasi kinerja anak asuhnya selama 90 menit berlaga di Stadion Persiba Batakan. "Memang keberuntungan belum berpihak pada kita. Saya ucapkan selamat kepada Persiba Balikpapan sudah meraih tiga poin," imbuhnya.(ryn/fdl)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: