Karate Kaltim Perlu Pembenahan

Karate Kaltim Perlu Pembenahan

Samarinda, nomorsatukaltim.com- Pasca perhelatan Pekan Olahraga Nasional (PON) XX Papua, Oktober kemarin. Karateka Kaltim kembali menjalani latihan seperti biasanya, di masa transisi seperti saat ini. Setidaknya latihan rutin dipastikan mampu mempertahankan kondisi kebugaran atlet. 

Pelatih Karate Kaltim, Jalu Sharin Meliala menjelaskan sejauh ini memang belum ada evaluasi menyeluruh bersama dengan Pengprov Federasi Olahraga Karate-Do Indonesia (FORKI) Kaltim. Terlebih beberapa waktu kemarin mereka tengah fokus Kejurnas Kadet/Junior di Bandung, Jabar. "Memang ada rencana untuk evaluasi pasca PON, tetapi waktunya bertepatan dengan agenda kejuaraan kadet/junior di Bandung, makanya masih fokus kesana," tuturnya, Rabu (10/11/2021). Ia menuturkan, terdapat beberapa hal yang perlu dievaluasi terkait dengan lawan sparing yang dilakukan sebelumnya. Selain itu, tidak adanya event sebagai tolok ukur kemampuan atlet dikarenakan pandemi COVID-19. "Termasuk dengan persiapan sentralisasi, yang memang pendek. Lalu dihantui pandemi COVID-19 yang semuanya akhirnya berjalan dengan kewaspadaan tinggi," sambungnya. Namun demikian, secara teknik kemampuan dan ketahanan fisik atletnya yang berlaga di PON kemarin sudah cukup mumpuni. Hanya saja, problem non teknis menjadi pembeda dalam ajang tersebut. "Memang tidak bisa mencapai emas, itu bukan karena kalah teknik atau fisik, tetapi ada hal non teknis yang tidak bisa diungkapkan disini," jelasnya lagi. Untuk membesarkan hati atlet, pelatih gempal itu meyakinkan bahwa raihan di PON kemarin sudah bisa dikatakan ada peningkatan. Dibanding dengan perhelatan PON sebelumnya. Terlebih hanya dua karateka yang diturunkan di Papua. "Artinya capaian kami memang belum maksimal, tetapi ada peningkatan. Dari dua kali PON sebelum tidak membawa apa-apa dan saat ini ada dua perunggu yang diraih," tandasnya. Saat ini atlet tengah menjalani program latihan masa transisi untuk menjaga performa, dengan materi latihan yang tentu sudah dijadwalkan pelatih. Agar atet tidak stress dan fisik tekniknya tidak menurun. Maka latihan rutin wajib dijalani setiap atlet. (frd/fdl)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: