Tiga Atlet Biliar Balikpapan Dapatkan Pengalaman Berharga di Batu
Batu, nomorsatukaltim.com- Pandemi COVID-19 memang kurang menyenangkan. Bagi siapapun. Termasuk para atlet. Mereka mau tidak mau, suka tidak suka harus berdampingan dengan virus asal Wuhan, China itu. Baik latihan maupun bertanding. Karena tidak ada pilihan lain.
Seperti yang sedang dijalani tiga atlet biliar Balikpapan. Cabor biliar memang salah satu yang paling aktif rutin menggelar latihan. Selain tidak ada kontak fisik, biliar cenderung sedikit aman untuk latihan ataupun bertanding. Di sisi lain mereka mesti dipersiapkan untuk menghadapi multi event, Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) VII Kaltim 2022 mendatang di Berau. Ketiga atlet ini antara lain Anggie Farandy, Reyzal Guntur, dan L Irvan Alfiansyah. Ketiganya bermain di bola 9 dan 10. Sama-sama masuk di handicap 5. Event kejuaraan open nasional di Kota Batu jadi ajang pemanasan. Karena untuk mengasah kemampuan memang perlu dibutuhkan lawan yang sepadan atau punya level nasional. Ya event bertajuk JRX Open Handicap tersebut diikuti hampir seluruh atlet nasional. Mereka yang diturunkan pada Pekan Olahraga Nasional (PON) XX Papua ikut ambil bagian. Seperti Rizky, Annita Kanjaya, Fathrah Masum, Ismail Kadir hingga Silviana Lu tak ingin melewatkan event yang memperebutkan total hadiah Rp 300 juta tersebut. Bermain di bola 9 hanya Anggie yang mampu menembus 16 besar. Padahal di babak 32 besar dia berhasil menaklukkan atlet nasional Silviana Lu, 5-4. Anggie sendiri memang jadi andalan Balikpapan. Pada Porprov VI di Kutai Timur 2018 lalu, dua emas berhasil dia bawa pulang. Bermain di single dan double bola 9. Sementara di bola 10, Anggie hanya menembus 32 besar. Dia takluk dari Alfin asal DKI Jakarta. Sementara Reyzal dan Irvan cukup di 64 besar. Reyzal menyerah dari Satar (DKI Jakarta), sementara Irvan kalah tipis 4-5 dari Rocky (Papua). Kendati demikian hasil akhir bukanlah jadi tujuan utama. Hal itu ditegaskan Ketua Pengkot Persatuan Olahraga Biliar Seluruh Indonesia (POBSI) Balikpapan, Raymond Nirwan. "Kita tingkatkan jam terbang mereka di ajang ini. Mereka mewakili klub The Rand. Kita persiapkan untuk Pra Porprov dan juga Porprov. Tetap tingkatkan jam berlatih," kata Raymond Nirwan. Di sisi lain Anggie dan Reyzal yang notabene masih muda terus digenjot untuk mengikatkan kualitasnya. Terlebih saat ini Stanley bisa dipastikan tidak akan memperkuat Balikpapan lagi. "Kalau daerah lain berlatih tiga jam, kita harus delapan jam. Kita harus meningkatkan kemampuan ketiga atlet tersebut." "Makanya kami juga berterimakasih sama rumah biliar The Rand yang sudah memberikan tempat selebar-lebarnya untuk atlet kita berlatih," tambah Raymond. Sementara itu Anggie mengakui event di Batu tersebut pertama kalinya dia ikuti tahun ini. Waktu latihan yang masih kurang didapatkannya. Mengingat sebelumnya dia tengah disibukkan dengan pekerjaannya. "Ini sudah selesai bekerja. Jadi mulai latihan lagi," ujarnya. Pun dengan target Anggie ingin kembali mempersembahkan emas untuk Kota Minyak pada Porprov tahun depan. Tentunya bertekad menembus Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI 2024 mendatang di Aceh-Sumut. Senada dengan kompatriotnya, Reyzal juga punya ambisi untuk mendulang prestasi. Pada Porprov nanti merupakan debut pertamanya sebagai atlet. "Pastinya ada target ke sana. Kalau bisa sampai masuk pelatnas," harapnya. Selepas dari JRX Open Handicap, Reyzal dkk bakal bermain di kejuaraan open nasional di Balikpapan, Januari mendatang. Event tersebut dalam rangka memperingati hari jadi yang pertama rumah biliar The Rand. Total hadiah yang disiapkan yakni Rp 300 juta. (fdl2)Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: