Dua Sisi Sengkarut Tol Balsam Seksi V
Balikpapan, nomorsatukaltim.com - Permasalahan Tol Balsam sepertinya masih terus berlarut-larut. Terbaru, puluhan warga RT 37 Kelurahan Manggar kembali memblokade jalan bebas hambatan tersebut, pada Senin (25/10) sekitar pukul 08.30 Wita.
Seperti diketahui, Jalan Tol Seksi V atau Km 6 sudah diresmikan oleh Presiden RI, Joko Widodo pada akhir Agustus lalu. Dan warga dijanjikan bakal segera menerima hak-haknya.
Aksi warga kali ini masih sama, yakni mereka menuntut pemerintah segera menuntaskan ganti rugi lahan tersebut. Lantaran janji itu, sampai kini masih berbentuk janji.
Kuasa hukum warga pemilik lahan Yesayas Rohi mengatakan, apa yang dilakukan warga merupakan rasa kekecewaan kepada pemerintah. Di mana hingga saat ini hak-hak mereka belum dipenuhi.
Padahal, dalam pertemuan yang dilakukan pemerintah bersama pihak terkait pada bulan September lalu warga telah dijanjijakan akan segera dipenuhi.
"Berdasarkan hasil pertemuan itu warga diminta menunggu 12 hari untuk proses penyelesaian. Namun, hingga 12 hari kedua, pemerintah enggak kunjung memberi kejelasan, bahkan hingga saat ini," ujarnya.
Lanjut Yesayas, jika Pemerintah Kota Balikpapan sebenarnya memiliki peran penting untuk menyelesaikan permasalahan ini.
"Kan ada yang mengkalim lahan ini masuk Balikpapan Utara, padahal kan ini masuk Balikpapan Timur, kami punya buktinya," jelasnya.
Sementara itu salah satu warga, Hermin mengaku kecewa dengan sikap pemerintah. Ia mengatakan, jika pemerintah kurang serius menangani persoalan ganti rugi lahan warga ini, sehingga prosesnya berlarut-larut hingga saat ini.
"Kemarin ada pertemuan dengan Pemerintah Kota Balikpapan. Kami dijanjikan 12 hari, buktinya sampai sekarang enggak ada kabarnya," jelas Hermin.
Jika hak-hak warga masih belum dibayarkan, atau pemerintah masih abai terhadap masalah ini mereka pun mengancam akan menguruk ruas jalan tol di Seksi V ini.
"Kalau perlu nanti saya uruk pakai tanah, saya tanami lagi seperti dulu," tegasnya.
Warga lainnya Fony Malisa mengatakan, jika selama ini warga sudah bersikap kooperatif dan tidak pernah menghambat pembangunan jalan tol yang menjadi kembanggaan warga Kaltim ini.
"Kami kooperatif, loh selama ini, bahkan nilai ganti rugi saja kami tak banyak menuntut. Tapi kenapa kami dipersulit sekarang," tambahnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: