Ada Meditasi Greschela Dibalik Emas PON XX Papua

Ada Meditasi Greschela Dibalik Emas PON XX Papua

"Sepulang latihan saya tidak melakukan apapun selain meditasi. Berdiam sejenak, mengingat kembali semua yang terjadi dilapangan. Kenapa kebobolan? apa yang salah, apa yang kurang. Oke, besok tidak boleh terjadi lagi!"

Samarinda, nomorsatukaltim.com- Sepekan sebelum bertolak ke Papua, dengan keteguhan dan keyakinannya dia katakan akan merebut medali emas PON XX Papua untuk tim, untuk masyarakat Kaltim. Untuk semuanya yang selalu memberikan support padanya. Medali emas yang butuh perjuangan ekstra, sekaligus persembahan paling dia dambakan sebelum memutuskan berhenti dari olahraga yang telah membesarkan namanya.

Greschela hadir ditengah Tim Hockey Putri Kaltim termasuk belum lama, resminya dia memutuskan bergabung baru pada tahun 2016 lalu, saat tim Hockey persiapan menuju PON XIX Jabar. Padahal disaat bersamaan dia merupakan bagian dari tim Handball Kaltim yang gagal menjalani Kejurnas, ditengah kosongnya waktu itulah dia mencoba ikut bermain Hockey. Merasa tertantang dan memiliki peluang. Dia pun ketagihan. Hari-harinya kemudian diisi dengan kesibukan baru, berlatih mengasah ketrampilan olahraga Hockey. Yang pada akhirnya mengantarkannya ke PON XIX Jabar 2016 sebagai pemain Hockey Putri Kaltim. Artinya baru dua edisi ajang multievent empat tahunan itu dia lalui. Sayang, dikesempatan pertamanya itu keberuntungan belum berpihak padanya, pada timnya. Gagal berprestasi di PON pertamanya, bukan akhir bagi anak sulung dari dua bersaudara itu, sebaliknya berkat penampilannya yang apik dan menawan. Dia justru mendapatan kesempatan bergabung dengan timnas menjalani pelatnas Sea-Games 2017 Malaysia. Di ajang dua tahunan se-Asia tenggara itu, bersama tim merah putih dia berhasil mencatatkan namanya sebagai peraih medali perak. “Iya, belum rejeki di PON 2016 itu, tapi di SEA-Games 2017 bersama timnas kami dapat medali Perak,” serunya belum lama ini, mengenang perjalan kariernya. Wisudawan terbaik tahun 2018 Universitas 17 Agustus 1945 Samarinda dari fakultas Hukum dengan predikat cumlaude itu, sejatinya memiliki basik dan impian sebagai pemain Bola Volly, Bola Tangan atau Badminton. Bermodal postur tubuhnya yang tinggi. Beruntung dia menyadari sejak mula, di tiga cabang olahraga yang dia sukai itu terdapat persaingan yang ketat. Bukan berarti cabang olahraga Hockey tanpa persaingan lho ya, atlet perempuan kelahiran 1996 itu bahkan melihat Hockey punya keunikan dan daya tariknya sendiri, dia katakan dari jenis bola yang berukuran kecil dan harus dimainkan menggunakan tongkat cenderung lebih sulit ditebak arah laju bola. Tanpa latihan dan fokus yang kuat, mustahil mampu memperhatikan gerakannya. Dia bersama rekan setimnya kembali membuktikan. Kali ini bersama Tim Kaltim. Kesungguhan dan ketekunan berlatih akhirnya mengantarkannya meraih prestasi cemerlang, diajang Pra-PON 2019 Hockey Putri Kaltim berhasil meraih medali Emasnya. Yang itu berarti, berturut-turut 2017 hingga 2019 secara pribadi Dewi Fortuna menaungi Greschela. Sea-Games, Cumlaude, Emas Pra-PON. “Puji Tuhan, Tiga tahun itu. Dan Hockey memang punya tantangan tersendiri, pertama jelas dari bolanya yang berukuran keci. Itu susah kita lihat. Cepat dan lincah sekali jalannya. Kita benar-benar harus fokus,” sebutnya. Greschela sudah membuktikan, bersama rekan setimnya di Hockey Putri kaltim. Mereka mampu persembahkan medali emas PON XX Papua 2021. Setelah mengalahkan tim tuan rumah yang sejak mula telah mereka perhitungkan bakal memberikan perlawanan sengit, termasuk tim DKI dan Jabar yang selalu berstatus unggulan. Medali Emas PON XX Papua itu telah mereka bawa pulang ke pangkuan Bumi Etam, dengan semua peluh keringat yang menjadi saksi. Baik dimasa perisiapan hingga partai final. Medali itu menjadi tinta emas baginya, bagi timnya. Baginya yang telah memutuskan mengakhiri kariernya, bagi timnya yang berjuang bersama sejak edisi PON sebelumnya. “Ya, ini (PON Papua) akan jadi yang terakhir buat saya bermain. Target emas telah terpenuhi, Puji Tuhan atas keberhasil kami Tim Hockey Putri Kaltim,” serunya. Penyuka nasi padang ini menutup dengan mengatakan, segala upaya yang dia lakukan banyak termotivasi dari buku bacaan yang setia menemani harinya, setidaknya motivasi sukses dari buku karanga Bill Gates, Jack Ma dan John Calvin Maxwell berhasil dia duplikat dalam karier olahraga bersama Hockey Kaltim yang cukup singkat. Selepas ini, tidak ada lagi meditasi dan renungan dikamar ganti. Sang Kipper telah usai, mengakhiri karier singkatnya yang padat berprestasi. "Aku selalu menyempatkan waktu untuk sejenak bermeditasi usai latihan. Melihat kembali apa yang terjadi dilapangan, dan terus memperbaikinya kembali untuk mencapai penampilan yang maksimal," serunya. (frd/fdl)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: