Balikpapan (Masih) Bertahan di PPKM Level 2

Balikpapan (Masih) Bertahan di PPKM Level 2

Balikpapan, nomorsatukaltim.com –  Harapan Pemkot Balikpapan untuk menurunkan level PPKM terpaksa kandas. Karena beberapa indikator belum terpenuhi. Untungnya, Kota Beriman masih bisa mempertahankan PPKM Level duanya.

Kepala Bidang Keamanan dan Penegakan Hukum Satgas COVID-19 Balikpapan Zulkifli mengatakan bahwa penghambat Kota Balikpapan untuk turun level adalah angka terkonfirmasi positif. Jumlah rerata kasusnya belum memenuhi indikator untuk penurunan level PPKM tersebut.

"Saya lihat data kita masih tetap (berada di PPKM Level 2)," ujarnya, Senin (18/10/2021).

Adapun perpanjangan PPKM Level 2, seharusnya berakhir pada Senin 18 Oktober 2021. Sejak menanggalkan status PPKM Level 4, Pemkot balikpapan melalui satgas berupaya agar kebijakan pembatasan bisa turun ke level 1. Namun hal tersebut ternyata masih sulit direalisasikan.

Menurut Zulkifli, untuk mencapai PPKM Level 1 harus menyesuaikan beberapa persyaratan antara lain capaian kumulatif vaksinasi harus mencapai 70 persen. Sementara di Balikpapan, vaksinasi dosis pertama baru mencapai sekitar 65 persen.

"Jadi untuk turun ke level 1 agak berat kita. Karena belum 70 persen (vaksinasi)," katanya.

Namun demikian, alasan Zulkifli tetap optimis bahwa Balikpapan bisa bertahan di level 2 karena catatan penambahan kasus selama sepekan belakangan sangat terkendali. Bahkan rata-rata penambahan kasus harian berada di bawah 10 kasus. Termasuk angka kematian di Balikpapan juga sudah terkendali.

"Itu sudah termasuk BOR (Bed Occupancy Rate). Jadi tinggal vaksin paling utama. Vaksinasi umum 70 persen, untuk lansia kalau bisa (capaian vaksinasi) 60 persen," ungkapnya.

Sementaa itu, Juru Bicara Satgas Penanganan COVID-19 Balikpapan Andi Sri Juliarty menyebut Dinas Kesehatan (Diskes) Balikpapan masih gencar melakukan vaksinasi. Dia bahkan membantah informasi yang beredar di masyarakat terkait penghentian vaksin merek Sinovac.

 “Bukan dihentikan, tapi vaksin Sinovac diarahkan untuk segera menyelesaikan penyuntikan untuk dosis kedua,” ujarnya.

Diskes disebutnya gencar melakukan vaksinasi dengan Sinovac pada September lalu, untuk dosis satu. Maka kini mereka mesti menghemat penggunaan Sinovac dan beralih dengan jenis vaksin yang lain. Lantaran jika terus dibuka penyuntikan dosis satu dengan Sinovac, maka dikhawatirkan terjadi ketidakseimbangan persentase antara pemberian dosis satu dan dosis kedua.

“Ini terkait manajemen vaksin. Makanya Sinovac ini digunakan untuk pemberian dosis keduanya dulu, sementara Pzifer kita mulai sebagai dosis satu,” ungkapnya.

Sampai saat ini capaian vaksinasi di Kota Balikpapan untuk dosis pertama sudah di angka 63 persen. Sementara  untuk dosis kedua mencapai 36 persen. "Target Desember seratus persen,” tukasnya.

Dalam kesempatan itu, Juliarty juga menyebut Diskes Balikpapan mendapat bantuan kuota vaksin dari DPD RI melalui Kementrian Kesehatan sebanyak 10 ribu dosis yang mencakup seluruh kabupten/kota di Kaltim.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: