Kompak Sumbang Perunggu, Karate Kaltim Berbenah

Kompak Sumbang Perunggu, Karate Kaltim Berbenah

Samarinda, nomorsatukaltim.com– Duo karateka Kaltim kompak sumbang medali perunggu bagi kontingen Kaltim pada perhelatan PON XX Papua. Pegix Hadi yang bertanding di kelas 60kg dan Adi Ardiansyah di kelas 55 kg, sama-sama menyudahi laga diperingkat ketiga. Hasil itu tetap istimewa bagi cabor beladiri karate Kaltim setelah puasa medali selama 13 tahun.

Terakhir kali cabor beladiri karate menorehkan medali PON terjadi di edisi PON XVII, saat itu Kaltim bertindak sebagai tuan rumah penyelenggaraan ajang emapt tahunan itu. Artinya catatan dua perunggu PON XX Papua memiliki makna awal kebangkitan Karate Kaltim. Kepada nomorsatukaltim.com, Ketua Federasi Olahraga Karate-Do Indonesia (FORKI) Kaltim, Seno Aji menuturkan, raihan dua perunggu PON XX Papua cukup sebagai modal bangun pondasi kekuatan Karate Kaltim di masa mendatang. Ia pun memuji penampilan Pegix Hadi dan Adi Ardiansyah yang dinilai tampil maksimal. “Alhamdulillah berhasil meraih dua medali perunggu dari dua atlet yang diberangkatkan ke Papua, hasil yang cukup bagus dan patut disyukuri mengingat Karate Kaltim telah puasa selama 13 tahun medali PON sejak edisi PON Kaltim 2008,” katanya via seluler, Rabu (12/10/2021) “Satu progress yang baik kami menembus zona medali. Dan ini menjadi awal kebangkitan kita Forki Kaltim di kancah nasional maupun internasional,” sambungnya. Terlebih, pasca PON kali ini. Cabor imporan negeri matahari terbit itu harus kembali memperjuangkan misi membangun Gedung Dojo, sebagai sentral pembinaan atlet potensial dari setiap daerah di Kaltim. Termasuk program standarisasi pelatih dan wasit. Tujuannya kemudian sumber daya manusia (SDM) di tubuh karate Kaltim memenuhi kriteria minimal berlisensi nasional. “Termasuk satu tempat pemusatan latihan pembangunan Gedung Dojo Karate. Kemarin sudah kami masukkan di anggaran perencanaan. Dan kami berharap di APBD murni dapat dilakukan. Kami meminta kepada pemprov Kaltim untuk dianggarkan pembangunan Gedung Dojo tersebut,” terangnya. Seno Aji yang juga menjabat sebagai wakil rakyat di Gedung karang paci Samarinda itu kembali menegaskan. Dua perunggu bukan persoalan yang harus diratapi, justru harus didaur ulang menjadi motivasi tersendiri menatap masa depan Karate Kaltim. PON XXI Aceh – Sumut tahun 2024 akan begitu cepat datang. Tidak banyak waktu untuk mempersiapkannya. Perlu segera dimulai dengan pembinaan lebih baik lagi. Sehingga harapan untuk tampil sebagai nomor satu nasional mampu tercapai. “Ini adalah bukti bahwa Karate Kaltim mampu mempertahankan peringkat. Dengan raihan dua medali perunggu, dan kami sangat bangga karena yang bermain saat ini merupakan atlet asli Kaltim. Ini bisa jadi satu tonggak kedepan di dunia olahraga karate,” pungkas Seno. (frd/fdl)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: