Kisah Anwar Bertahan Hidup, Banting Setir Jadi Kurir 

Kisah Anwar Bertahan Hidup, Banting Setir Jadi Kurir 

Kutim, nomorsatukaltim.com - Banyak yang bilang saat kepepet biasanya muncul ide cemerlang. Seperti dilakoni Anwar. Yang bisnisnya ambruk dihantam dampak corona. Tapi kini ia mulai bangkit. Dengan mendirikan usaha Kurir Ekspress. Anwar harus ikhlas saat pandemi COVID-19 menghantam. Pemasukan bisnisnya di bidang information technology (IT) terus menukik tajam. Tentu saja berimbas pada kondisi ekonomi keluarganya. Namun ia tak putus asa meski ditimpa kemalangan. Anwar cepat memutar otak. Agar kedua anak dan istrinya bisa tetap makan. Anwar lantas mencari opsi lain untuk tetap bisa berpenghasilan stabil. Tak berapa lama, ide untuk membuka usaha jasa antar barang muncul. Yang diberi nama Kurir Ekspress. “Jadi ketika new normal itu didengungkan di awal Juni, saya ke-trigger oleh postingan salah satu teman yang membuka jastip (jasa titip). Di situ saya berpikir, saya dulu pernah bikin. Nah, kenapa enggak dicoba bikin lagi,” tutur Anwar kepada Disway Kaltim, Kamis (30/9/2021). Kebijakan pembatasan yang dilakukan pemerintah dilihat sebagai peluang. Karena banyak masyarakat memilih berdiam di rumah. Sementara kebutuhan sehari-hari seperti berbelanja tak mungkin dihentikan. Anwar lantas memodifikasi sepeda motor miliknya. Dengan menambahkan boks tempat barang antarannya disimpan. Di tengah situasi seperti ini, menjadi kurir adalah salah satu pilihan yang terbaik bagi Anwar. Ketekunan itu akhirnya berbuah hasil. Jasa pengantaran miliknya menjadi favorit sebagian orang. Karena dinilai cepat, aman, dan bersih. Saat ini, 75 persen penghasilan Anwar pun berasal dari Kurir Ekspress. Ternyata, berani mengubah pekerjaan membuat Anwar mampu bertahan di masa sulit. “Adanya Kurir Ekspress cukup membantu, terutama kaum ibu-ibu yang punya usaha kuliner rumahan. Ya alhamdullilah pelanggannya semakin nambah,” ungkap warga Gang Kutai Indah, Sangatta Utara itu. “Biaya pengiriman tergantung jarak tempuh, dan sudah menjadi kesepakatan terhadap sesama jasa kurir. Sistem booking juga lewat WhatsApp untuk sementara ini,” sambungnya. Apa yang diraih Anwar sejauh ini bukan tanpa duka. Ia juga punya pengalaman sulit di awal merintis usaha ini. “Jadi saya terima orderannya malam. Nah, sempat nyasar, enggak tahu ini daerah mana. Lewat kuburan juga. Tapi alhamdulillah bisa sampai juga. Mungkin suka dukanya itu,” ucap Anwar sembari tertawa geli. “Awalnya juga pesimis ya, apalagi ketika belum ada orderan. Tetapi begitu sudah ada orderan pertama, itu menjadi membuka jalan. Ternyata usaha delivery itu dibutuhkan banyak orang,” ucapnya. Anwar menceritakan, di tengah kondisi COVID-19 ia menyadari risiko pekerjaan sangat besar. Terus bekerja membuatnya sangat rentan terpapar virus corona. Karena mengantarkan barang ke berbagai lokasi dan bertemu dengan banyak orang. Atas hal itu, Anwar hanya bisa mencoba melindungi diri sebaik mungkin dan menyerahkan keselamatannya kepada Tuhan. "Dan yang penting dalam pelayanan kami tetap sesuai protokol kesehatan dengan menggunakan sarung tangan, masker dan hand sanitizer. Jadi itu bekal kita," tutup Anwar. BCT/ENY

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: