Sepatu Roda Sumbang Emas PON Pertama, Ini Rahasianya

Sepatu Roda Sumbang Emas PON Pertama, Ini Rahasianya

Samarinda, nomorsatulaltim.com - Anjang Pius Saruman berhasil membuka keran medali emas PON Papua untuk kontingen Kaltim. Bertanding di nomor Individual Time Trial (ITT) 500 meter. Kunci keberhasilan sang atlet sepatu roda meraih emas adalah kefasihan membaca karakter lintasan.

Medali emas ini, tak hanya berarti bagi kontingen Kaltim yang berambisi finis di 5 besar. Namun juga untuk cabor sepatu roda Bumi Etam. Lantaran setelah PON XVII Kaltim 2008 ketika mereka menjadi juara umum. Dua edisi PON selanjutnya dilalui tanpa medali emas sama sekali.

Pelatih sepatu roda Kaltim, Karta Wibawa kepada nomorsatukaltim.comDisway News Network (DNN) menuturkan, dari awal memang memproyeksikan atlet andalannya itu bisa merebut emas. Bersama keenam rekan lainnya yang saat ini masih berpeluang besar menambah pundi-pundi medali.

"Jadi di PON kali ini kuncinya adalah penguasaan lapangan. Yang memang sama banget karakternya dengan tempat latihan kami di jakarta," sebutnya berbunga-bunga, kemarin.

Dan benar saja, ia melanjutkan. Sejauh ini kontingen dari daerah lain yang tidak menguasai lintasan terlihat kesulitan bertanding.

"Terlihat memang yang sudah latihan sangat kelihatan. Mereka yang tidak terlatih seperti lapangan ini, belum ada yang mendapatkan emas," imbuhnya.

Disinggung mengenai potensi dan peluang yang dimiliki anak asuhnya untuk kembali mencatatkan medali, Karta menyebut lawan berat sebenarnya bukan kontingen tuan rumah, melainkan DKI Jakarta. Sebabnya atlet asal ibu kota itu otomatis sudah terbiasa dengan lintasan model apa pun.

"DKI pastinya, karena memang mereka yang punya lapagan di Jakarta. Syukur Alhamdulillah, di nomor ini ketepatan mereka nomor dua," jelasnya menggambarkan lawan berat yang dihadapi.

"Kami sadar dan realistis sih, sebenarnya memasang target satu emas. Ini masih ada peluang medali di beberepa nomor lainnya, semoga berhasil," harapnya.

Ia pun tak mampu menutupi kegembiraan dan rasa bangga, puasa medali emas dua edisi PON baginya cukup membuatnya penasaran. Terlebih momen kejayaan sepatu roda Kaltim ketika berhasil keluar sebagai juara umum itu. Terjadi ketika ia masih aktif sebagai atlet.

"Sangat senang ya. Sudah bisa kembali raih emas. Sudah kembali kita pecahkan. PON Riau dan Jabar kemarin Kaltim tidak maksimal. Alhamdulillah," terangnya.

Sehari sebelumnya, atlet Sepatu Roda Putri atas nama Rifa Moza Rizqia juga telah mencatatkan namanya dengan mendapatkan medali perak di nomor ITT 100 meter. (frd/ava)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: