Kendalikan Banjir di Utara Samarinda, Andi Harun: Kukar dan Pemprov Harus Terlibat
Samarinda, nomorsatukaltim.com – Beberapa hari ini, Wali Kota Samarinda Andi Harun tampak disibukkan dengan agenda kunjungan langsung ke beberapa titik rawan bencana di Kota Tepian. Mulai dari lokasi longsor. Hingga kawasan yang tergenang banjir. Khusus untuk banjir yang melanda kawasan utara Kota Samarinda, Andi Harun meminta keterlibatan Pemkab Kukar dan Pemprov Kaltim. Apa pasal?
Curah hujan yang cukup tinggi belakangan, ditambah masa pasang Sungai Mahakam. Membuat area di sekitaran Sungai Karang Mumus terendam banjir. Revitalisasi tikungan Pasar Segiri yang disebut sebagai area bottle neck tak membantu banyak karena tingginya debit air dari hulu.
Usai kunjungannya ke Bengkuring pada Senin (5/9) sore, sebagaimana diunggah Andi Harun melalui akun Facebook-nya. Wali kota bersama jajaran langsung meninjau kawasan Desa Pampang. Berdasar informasi yang dihimpun oleh BPBD Samarinda, diketahui bahwa banjir kali ini melibatkan air kiriman dari arah Badak Mekar, Kabupaten Kukar.
“Banjir kiriman tersebut merambat masuk Samarinda melalui Sungai Siring-Pampang-Lempake. Menjadi salah satu penyebab meningkatnya volume air di Bendungan Benanga.”
“Dari sana, banjir terus merambat turun ke daerah hilir menuju Bengkuring, Griya Mukti, dan Sempaja,” jelas Andi Harun.
Bicara program penanganan, ia menyebut Pemkot Samarinda bersama Badan Wilayah Sungai (BWS) Kementereian Pupera RI. Akan segera mengambil langkah jangka pendek, menengah, dan panjang. Selain itu, Andi juga meminta adanya keterlibatan dari Pemkab Kukar dan Pemprov Kaltim. Terutama mengenai banjir kiriman dari kawasan Kukar ke Samarinda.
Hal ini diperlukan untuk menjalin kesinambungan program. Karena jika di sektor Samarinda Utara saja yang diperbaiki, sementara banjir dari Kukar terus terkirim. Tentu dampaknya tak akan terasa maksimal.
“Penanganan banjir di Samarinda Utara ini selain Pemkot Samarinda. Juga tak kalah penting kita berharap pengendalian juga dilakukan oleh Pemkab Kukar dan Provinsi Kaltim karena masalahnya melibatkan lintas kota/kabupaten,” terangnya.
Sementara itu, Andi Harun berujar jika program penanganan banjir membutuhkan waktu yang tak sebentar. Sehingga ia meminta seluruh masyarakat dapat bersabar sembari memberi dukungan dalam setiap upaya pemkot mengentaskan masalah banjir. Seperti tidak lagi membuang sampah di saluran air. Serta mengalihfungsikan area resapan air untuk pemukiman atau lainnya secara masif. (ava2)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: