Usulan 1.000, Dapatnya 160
Tanjung Redeb, Disway – Badan Kepegawaian Pendidikan dan Pelatihan (BKPP) Kabupaten Berau, telah menerima kuota seleksi Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) tahun 2019, sebanyak 160 orang. Kuota CPNS diungkapkan Kepala Bidang Mutasi Aparatur BKPP Berau, Muhammad Said. Disebutkannya, dari 1.000 usulan yang disampaikan kepada Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (MenpanRB), hanya menerima 160 kuota. Dari jumlah tersebut, mayoritas untuk posisi tenaga kesehatan dan pendidikan. “Kesehatan dan pendidikan masih tetap prioritas yang mencapai 80 persen. Selebihnya kami belum bisa mengungkap rinciannya,” terang Said. Dengan diterimanya jumlah kuota CPNS tahun 2019, BKPP berencana mengumumkan formasi CPNS Jumat (25/10) hari ini. Said juga mengakui, jika pihaknya telah siap melaksanakan seleksi CPNS mengingat pada tahun sebelumnya juga menggelar seleksi yang sama. “Fasilitas juga mencukupi, kami juga sudah pernah menggelar seleksi CPNS dengan sistem CAT (Computer Assisted Test) sehingga tidak ada masalah. Yang terpenting koordinasi lanjutan dengan PT PLN (Perusahaan Listrik Negara) dan PT Telkom. Untuk memastikan litsrik tidak padam dan jaringan internet bagus,” jelasnya. Pihaknya mengimbau, agar para calon peserta seleksi CPNS dapat mengurus sendiri segala persyaratan yang diperlukan tanpa harus menggunakan jasa calo dan joki untuk mengikuti tahapan seleksi yang dimulai pada 20 November 2019 hingga tahun 2020 mendatang. “Kami harap semua mendaftar sendiri, ini seleksi terbuka dan sistem online jadi tidak ada pungutan-pungutan apapun. Selama peserta mempunyai kompetensi dan kemampuan makan punya kesempatan,” tegasnya. “Jangan mudah tertipu dengan berbagai bentuk tawaran, apalagi janji untuk meluluskan CPNS,” imbuhnya. Seleksi CPNS tahun 2019 ini, Muhammad Said mengakui bila hanya tersedia bagi lulusan diploma dan sarjana. Namun, pihaknya belum menerima petunjuk teknis, apakah ada syarat minimal akreditasi dari masing-masing kampus yang bisa mengikuti seleksi CPNS. “Secara khusus kami belum bisa memastikan soal akreditasi kampus peserta, karena belum ada petunjuk teknis. Tetapi biasanya dari MenpanRB sudah punya standar sendiri. Kami hanya melaksanakan saja,” katanya. Dikataka Said, biasanya universitas yang melakukan kuliah jarak jauh akan sulit mengikuti seleksi CPNS kalau kampusnya tidak benar-benar terdaftar dan terakreditasi.(*/zuh/app)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: