Perusahaan di Kukar Bantu Alkes COVID-19 Senilai Rp 1 Miliar

Perusahaan di Kukar Bantu Alkes COVID-19 Senilai Rp 1 Miliar

KUKAR, nomorsatukaltim.com - Kebutuhan alat kesehatan (alkes) dan alat medis, masih jadi infrastruktur penting yang diperlukan dalam penanganan kasus COVID-19.

Perlu kontribusi besar dari dunia usaha, memastikan kebutuhan alkes di fasilitas pelayanan kesehatan (fasyankes) terpenuhi dengan baik. Bak gayung bersambut, dukungan dalam penanganan kasus COVID-19 di Kukar pun terus berdatangan. Tentunya dari dunia usaha yang berinvestasi di Kutai Kartanegara (Kukar). Kali ini dari PT Khotai Makmur Insan Abadi. Berupa oxygent concentrator sebanyak 5 unit, baju alat pelindung diri (APD) atau hazmat sebanyak 500 set. Diperkirakan bantuan berupa alat mencapai Rp 500 juta. Serta uang tunai Rp 500 juta. Total bantuan mencapai Rp 1 miliar. Bahkan dalam proses penyerahan yang dilakukan di depan aula Dinas Kesehatan (Diskes) Kukar, bantuan pun dijanjikan akan terus mengalir dari perusahaan sektor pertambangan batu bara ini. Secara bertahap tentunya. Melihat kebutuhan yang dianggap prioritas dalam penanganan COVID-19 di Kukar. Tentunya bantuan ini, disebut Ketua Satuan Tugas (Satgas) COVID-19 Kukar, Edi Damansyah, bakal menambal kekurangan infrastruktur alat di fasyankes yang sudah ditunjuk sebagai rujukan penanganan COVID-19. Terutama tiga rumah sakit besar milik daerah Kukar, dan RS Darurat COVID-19 (RSDC) Wisma Atlet Kukar. "Jadi masih kendala SDM nakes, mulai kita rekrut relawan, serta alat kelengkapan yang memang terbatas. Jadi kita ajak teman-teman perusahaan berpartisipasi," ujar Edi pada Disway Kaltim dan nomorsatukaltim.com, Jumat (20/8/2021). Tentu uluran tangan dari dunia usaha terus diharapkan pemerintah kabupaten. Memastikan bantuan berupa alat medis dan alkes dari dunia usaha, tepat sasaran dan tepat guna. Ia pun memerintahkan semua dunia usaha berkomunikasi dengan intens pada Diskes Kukar. Karena memang Diskes Kukar pun sudah menginventarisasi alat-alat apa yang memang kiranya dibutuhkan. Sehingga diharapkan semua perusahaan tidak memberikan bantuan yang sama, dan kebutuhan alat lainnya malah tidak terpenuhi. "Sehingga bantuan memang betul-betul kebutuhan yang saat ini dirasakan kurang," lanjut Edi lagi. Selain itu, perusahaan-perusahaan yang memiliki klinik ataupun tenaga kesehatan (nakes) juga bisa terkoneksi dengan baik kepada Diskes Kukar. Sehingga jika memang dalam perjalanannya ditemukan karyawan yang terkonfirmasi positif, bisa menyampaikan informasi tersebut kepada Diskes Kukar. Sehingga bisa segera diambil langkah dalam hal penanggulangannya. "Kita juga ingin terus sinergi dalam hal testing dan tracing," beber Edi. (mrf/zul)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: