SMA 2 Sangatta Jadi Lokasi Isolasi Terpusat
Kutim, nomorsatukaltim.com – Tim Satgas COVID-19 Kutai Timur (Kutim) akhirnya menetapkan lokasi isolasi terpusat (Isoter). SMA 2 Sangatta Utara yang jadi pilihan. Sehingga pasien COVID-19 yang menjalani isolasi bisa lebih terpantau.
Kepala Dinas Kesehatan (Diskes) Kutim, Bahrani Hasanal mengatakan, lokasi Isoter ini disiapkan untuk memutus penularan. Sehingga warga yang menjalani isolasi tak menularkan virus berbahaya ini ke orang sekitar. “Karena selain kasus perjalanan. Lonjakan angka positif COVID-19 karena kontak erat,” ucap Bahrani. Terutama sekali, lanjutnya, kontak erat keluarga pasien yang terkonfirmasi. Sehingga perlu dilakukan isolasi terpusat ini. Agar proses karantina dapat dikontrol dengan baik oleh pihaknya. “Kami sudah siapkan semua keperluan. Kini lokasi Isoter ini bisa berjalan,” tuturnya. Penghuni Isoter ini adalah pasien yang terkonfirmasi positif tanpa gejala serta bergejala ringan. Pasien dengan kondisi seperti ini sangat berpotensi untuk menularkan virus ke lingkungan sekitar. Sehingga wajar jika harus masuk ke lokasi Isoter. “Karena merasa sehat akhirnya justru berkeliaran. Hal ini akan membuat penularan semakin tinggi,” bebernya. Untuk tenaga kesehatan, Diskes Kutim memastikan sudah menyiapkan. Ada sekitar 7 orang yang akan mengelola lokasi Isoter. Tenaga kesehatan tersebut diambil dari beberapa Puskesmas di kecamatan. Termasuk 1 dokter yang akan berjaga di sana. “Ya kami ada dokter yang akan membantu. Berasal dari Kecamatan Karangan,” katanya. Sementara itu, Komandan Kodim 0909/KTM Letkol Czi Pabate, penetapan SMA Negeri 2 menjadi lokasi Isoter ini berdasarkan keputusan Tim Satgas COVID-19 Kutim. Beberapa hari lalu, pihaknya bersinergi dengan Polres Kutim serta dinas terkait melakukan pembersihan di lokasi. “Hal itu untuk langkah antisipasi Satgas Kutim dalam menghadapi terjadinya lonjakan kasus,” kata Pabate. Penetapan lokasi Isoter ini juga tindak lanjut dari instruksi Gubernur Kaltim Isran Noor. Segala syarat untuk menjadi lokasi Isoter pun sudah dipenuhi. Termasuk menyiapkan fasilitas untuk kebutuhan pasien yang menjalani karantina. “Pembersihan di luar gedung dan dalam gedung sudah dilakukan. Termasuk menyiapkan sarana kamar mandi dan tempat mencuci. Selain itu, mempersiapkan kebutuhan saluran air dan kebutuhan lain pasien,” tandasnya. (bct/zul)Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: