Pegix Hadi Prayitno: Produksi Atlet Karate

Pegix Hadi Prayitno: Produksi Atlet Karate

Di tengah kesibukan mempersiapkan diri di ajang PON XX Papua, atlet karate Pegix Hadi Prayitno meluangkan waktu untuk anak didiknya. Pendiri klub Karate-do Komando, sesekali menyaksikan latihan para atlet muda binaannya.

Nomorsatukaltim.com - Sejak dua tahun lalu, anggota TNI itu sudah menyiapkan calon penerus.  Ia membentuk tempat latihan khusus untuk menggembleng anak-anak muda Balikpapan. Sebuah klub Karate-do Komando ia rintis sejak 2019 di Kota Minyak, Balikpapan. Bertepatan dengan tempat pengabdiannya sebagai prajurit TNI AD Kodam VI/Mulawarman. Saat ini, klub Karate-do Komando yang didirikannya itu telah membina 28 Karate-do junior. Dari empat Karate-do cilik yang mendaftar di awal berdirinya. Sebelumnya, Pegix juga pernah mengikuti bela diri Yongmodo, ilmu bela diri asal Korea Selatan yang wajib dimiliki oleh prajurit Tentara Nasional Indonesia (TNI). Jauh ke belakang, olahraga bela diri ini ia tekuni sejak kelas 1 SD. Berkat ayah yang memperkenalkannya. Saat masih tinggal di Jawa. Pada 2011, Pegix hijrah ke Bumi Etam. Tepat setelah lulus SMA. Karena ayahnya bertugas di Kaltim. Keterampilannya di dunia karate terus ia asah. Hingga akhirnya terpilih sebagai atlet Karate Kaltim. Berkat prestasinya, pada prosesnya ia berhasil mengantongi rekomendasi dari KONI Kaltim untuk jadi prajurit TNI AD pada 2015. Klub Karate-do Komando dimulai dengan empat anak. Kedisiplinan dan ketekunan mengantarkan anak didiknya lolos kejuaraan O2SN tahun 2019. "Pertama kali hanya melatih empat anak. Alhamdulillah 2 dari perguruan BKC dan 2 dari Inkai. Karena progresnya bagus, akhirnya banyak yang gabung. Termasuk lolos kejuaraan nasional," kata Pegix, baru-baru ini. Untuk masuk jadi binaan klub Karate-do Komando. Pegix membuat beberapa persyaratan khusus. Tujuannya, selain menunjang program yang sudah disusun. Hal lain adalah meminimalisir perselisihan yang lumrah terjadi di suatu kelompok. "Syarat masuk klub harus menandatangani persetujuan pelatih dari perguruan, agar tidak menimbulkan persoalan di kemudian hari. Dan wajib ada basic. Minimal sudah pernah ujian sabuk," tegasnya. Seiring pesatnya perkembangan klub yang ia gawangi, Pegix sering mendapat tawaran membuka cabang di daerah lain. Tapi karena ia masih fokus menghadapi PON. Sementara waktu belum bisa merealisasikannya. "Ada yang minta supaya Karate-Do Komando buat klub di Samarinda. Tapi karena saya masih fokus PON. Sementara kita pending dulu. Insyaallah kalau diberikan kelancaran kita mau kembangkan ke Samarinda juga," harap pelatih FORKI Balikpapan ini. Ia bilang, sambil mempersiapkan diri jelang keberangkatan ke Papua. Sesekali ia sempatkan ke Balikpapan. Baginya, keinginan paling mulai adalah menanamkan jiwa Karate-do kepada anak didiknya sebagai bekal kelak dewasa. "Tentu, saya sempatkan. Membangun jiwa generasi muda lewat ilmu karate. Berkarakter, bertanggung jawab, disiplin dalam perilaku sehari-hari. Itu modal dan motivasi saya melanjutkan perjuangan di dunia Karate," pungkasnya. Sejauh ini, Pegix sudah bisa berbagga dengan anak didiknya. Terdapat tiga nama yang saat ini sedang menjalani seleksi BAIK TNI maupun Polri. Yakni Nanda Amelia, seleksi masuk TNI AD. Amanda Putri, seleksi TNI Angkatan Laut dan Riska Adelia yang ujian masuk Polwan. *FRD/YOS

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: