Bantu Penanganan COVID-19, SBM Kirim Oksigen ke RS
Balikpapan, nomorsatukaltim.com – Salah satu produsen oksigen terbesar di Kalimantan Timur, Surya Biru Murni Acetylene (SBM) mengirim 10 tabung oksigen ke salah satu rumah sakit di Balikpapan, untuk membantu penanganan COVID-19.
“Dikarenakan dalam beberapa hari terakhir permintaan akan oksigen medis meningkat, jadi kami berinisiatif meminjamkan tabung ke rumah sakit, agar terpenuhi kebutuhan jika meningkat tajam,” kata Sekretaris Perusahaan, Cintia Kasmiranti, Kamis (8/7). SBM mengirimkan 10 tabung oksigen berukuran 6 meter kubik ke salah satu rumah sakit yang menjadi pusat penanganan pasien COVID-19 di Balikpapan. “Kami berharap warga Kaltim tidak melakukan pembelian tabung oksigen secara berlebihan,” imbuh Cintia. Sebagai produsen oksigen industri dan medis, SBM turut memenuhi imbauan pemerintah yang disampaikan melalui Kemenperin tentang realokasi produksi oksigen industri ke medis. “(Kami) sudah (melakukan realokasi), justru (saat ini) kami melaksanakan imbauan dari pemerintah pusat,” kata Cintia. Saat ini perusahaan juga tengah berupaya memenuhi permintaan dari Pertamina untuk mengalihkan tabung industri ke medis. “Saat ini kami tengah mengambil sekitar 50 tabung eks helium RU V yang mau diubah ke medis. Dan besok (Jumat) secara parsial dikirim ke RS atau receiving RU V. Terserah mereka,” katanya. Ia berharap dengan informasi ini, masyarakat Balikpapan dan rumah sakit tidak perlu khawatir. “Kami sebagai salah satu produsen gas oxy lokal di Balikpapan siap berjibaku bersama-sama mengatasi pandemi,” imbuhnya. SBM yang memiliki pusat produksi di Batakan, Balikpapan Timur mampu memproduksi oksigen sebesar 350 meter kubik per jam. Sebelum pandemi, 90 persen kapasitas produksi untuk industri dan 10 persen untuk medis. Saat ini, perusahaan yang akan melantai di bursa itu, menyesuaikan permintaan oksigen sesuai dengan kebutuhan medis. “Jadi untuk kapasitasnya, tidak akan kekurangan. Hanya manajemen distribusi tabung yang harus diperhatikan. Tepat sasaran gitulah maksudnya,” ujar Cintia. Selama darurat COVID-19, SBM menyatakan siaga selama 24 jam. Dengan situasi saat ini, SBM juga melayani pembelian oksigen secara perorangan dengan syarat melampirkan hasil PCR. SBM juga menyiapkan tabung oksigen dengan biaya deposit antara Rp 1,1 juta – Rp 3 juta per tabung. “Agar supaya tepat sasaran dan tidak ada tabung yang menganggur.” “Jangan dibisniskanlah ya, meski kami produsen gas, tapi ada sisi kemanusiaannya. Intinya saat ini ya harus membantu apa yang bisa kami lakukan, akan kami lakukan semaksimal mungkin,” pungkasnya. Angka penyebaran COVID-19 Balikpapan meningkat tajam dalam dua minggu terakhir. Akibatnya, dua rumah sakit rujukan ditutup karena tidak mampu menampung pasien. Pemerintah Balikpapan menetapkan PPKM Darurat mulai Kamis (7/7/2021) Sampai 20 Juli 2021, mendatang. (fey)Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: