Baik Saja

Baik Saja

ORANG ini jauh-jauh sengaja ke Amerika untuk bisa mendapat vaksin.
Di Amerika ia meninggal dunia: tragis. Tempatnya menginap, sebuah kondominium bertingkat 13, runtuh. Kamis pagi lalu.
Kondo itu di Miami, Florida. Di pinggir pantai. Di sebuah kompleks kondominium 3 tower 13  lantai. Ada 136 unit di kondo itu. Yang dihuni hampir 200 orang.

dahlanKondo itu runtuh pilih waktu paling dramatik: lewat tengah malam. Ketika semua penghuninya sudah tidur lelap. Cara runtuhnya pun seperti dalam video mengenai bangunan tinggi yang sengaja diruntuhkan: roboh bersamaan ke arah bawah.

Dini hari itu, pukul 01.30, tetangga di gedung sebelah terbangun. Ia kaget. Seperti ada suara taifun yang dahsyat.

Tapi kok tidak ada angin di luar. Ia membuka pintu, melihat ke arah laut. Tidak ada tanda-tanda gelombang tinggi. Lalu ia menoleh ke selatan. Lho kok gedung tinggi di sebelah itu tidak ada lagi. Lho runtuh. Rata dengan tanah.

Ia pun masuk rumah lagi. Ia membangunkan seisi rumah, sambil berteriak-teriak: gedung sebelah hilang, gedung sebelah hilang.
Tetangga yang lain juga melongok ke arah gedung yang hilang itu. Mereka juga terbangun oleh suara yang dahsyat.
Sampai kemarin jumlah yang berhasil dikeluarkan dari reruntuhan 35 orang. Sembilan meninggal, 11 luka-luka, 16 orang segar bugar.

Masih banyak yang belum ditemukan: masih 156 orang. Mereka terdiri dari berbagai bangsa. Latin 30 orang, Israel 20 orang, Kanada 5 orang, dan dari beberapa negara lainnya. Mereka masih terkubur di bawah reruntuhan. Keluarga sudah menganggap mereka meninggal dunia. Sudah empat hari di situ.

Meski itu di Amerika tetap saja perlu bantuan. Tim penyelamat dari Meksiko dan Israel terbang ke Miami. Wali kota setempat mengeluh ”kok kami tidak beruntung bisa segera mengevaluasi semua korban”. “Kami tidak punya masalah apa-apa. Kami hanya punya problem di bidang keberuntungan,” katanya seperti dikutip dari media setempat.

Ini Amerika. Ahli banyak. Yang heroik lebih banyak lagi. Mereka bekerja 24 jam bergantian. Alat pun lengkap. Anjing pengendus cukup. Uang ada. Tapi 156 orang masih terkubur di reruntuhan.

Mereka sampai membuat parit dan terowongan ke dalam reruntuhan itu. Sampai kemarin parit itu sudah sejauh 40 meter. Memutar. Tapi memang harus serba hati-hati. Reruntuhan itu setiap saat bisa runtuh ke situ.
Heboh. Kok ada gedung runtuh di Amerika! Kok penyelamatannya begitu lambat.
Itulah berita besarnya. Kok yang seperti itu terjadi di Amerika. Bukan di Tiongkok atau India atau Astina.

Di Amerika, pengawasan gedung tinggi sebenarnya sudah sangat ketat. Izin gedung tinggi hanya berlaku 40 tahun. Setelah itu setiap gedung tinggi harus memperbarui izin –untuk 40 tahun berikutnya.

Kondo di Miami tersebut dibangun tahun 1981. Berarti sudah berumur 40 tahun. Ia harus mulai mengurus izin itu. Harus diperiksa tingkat keamanannya. Itu sudah dilakukan.

Sudah ditunjuk konsultan teknik. Tiga tahun lalu. Untuk memeriksa seluruh aspek tekniknya. Terutama berkaitan dengan kekuatan fondasinya.

Ternyata kondo tersebut sudah cacat. Ditemukanlah beberapa kelemahan. Ada beton yang keropos. Ada dinding yang retak kecil. Ada rembes di bawah kolam renang.
Bahkan harian New York Time mengungkapkan sudah ada lubang yang mencurigakan. Yang ditemukan penghuni di hari roboh itu.

Pihak manajemen sebenarnya lagi memproses semua temuan itu. Perbaikan segera dilakukan. Manajemen sudah mendapat kredit USD 12 juta untuk perbaikan itu. Tiap penghuni sudah setuju akan membayar antara Rp 1 miliar sampai Rp 3 miliar. Tergantung luasan rumah di situ. Yang paling kecil tiga kamar. Yang paling besar 4 kamar. Luasnya ada yang 120 m2 ada pula yang 149 m2.
Tidak ada masalah juga dengan renovasi.
Hanya kalah cepat.

Kondo itu runtuh lebih awal. Runtuhnya dimulai dari kondo yang di tengah (Lihat foto, warna kuning). Lalu tower bagian timurnya (Lihat foto kedua). Prosesnya sangat cepat. Hanya 12 detik. Ada kamera yang merekam pergerakan itu. Detik pertama mulai ada gerakan. Detik ke 12 bangunan sudah tidak ada. Tinggal debu yang terlihat membumbung. Sampai detik ke 22 debu itu masih terlihat.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: