Meski Pandemi COVID-19, Peredaran Narkoba di Kaltim Tak Surut
Balikpapan, nomorsatukaltim.com - Kendati situasi masih pandemi, hal ini tak menyurutkan angka peredaran narkotika, khususnya di wilayah Kalimantan Timur.
Seperti diketahui, jajaran Polda Kaltim sendiri sempat menggagalkan peredaran narkotika jenis sabu seberat 25 kilogram pada Mei 2021 lalu. Di mana pengungkapan tersebut digadang-gadang sebagai prestasi terbesar yang pernah dilakukan kepolisian Kaltim. Di samping itu, 26 Juni 2021 lalu, bertepatan dengan Hari Anti Narkotika Internasional, di tengah pandemi yang masih berlangsung. Direktur Resnarkoba Polda Kaltim, Kombes Pol Rickynaldo Chairul mengungkapkan, pandemi tak mempengaruhi peredaran narkoba. "Di masa pandemi ini tidak berbanding terbalik dengan penggunaan narkoba. Artinya, kalau covid naik tapi narkoba turun, itu enggak. Grafik selama enam bulan ini, jajaran Polda Kaltim untuk penegakan hukumnya meningkat, jumlah barangnya pun meningkat," ujar Kombes Pol Rickynaldo, Minggu (27/6/2021). Terlebih, geografis Kaltim menjadi lokasi strategis serta menggiurkan. Lantaran banyaknya jalur yang bisa digunakan oleh para pengedar. Yakni jalur sungai, misalnya. Adapun untuk masuk ke Kaltim, kepolisian menduga barang haram ini masuk melalui Kalimantan Utara yang diteruskan dari wilayah Negeri Jiran, Malaysia. "Pintu masuknya di Kaltim ini tetap, adanya di wilayah utara. Masuknya dari Nunukan dan Sebatik. Enggak ada pintu lain," jelasnya. Sebab menurutnya, jalur bandara sama pelabuhan dinilai mustahil akibat prosedur yang sudah ketat. "Jadi kecil kemungkinannya. Satu-satunya jalan lewat utara," tambahnya. Lebih lanjut Rickynaldo mengatakan, guna memberantas narkoba, ia menegaskan slogan 3T, yakni tangkap, tangkap dan tangkap. Sebab seperti diketahui, kepolisian tak memiliki anggaran untuk pembinaan. Sehingga untuk rehabilitasi, sosialisasi, dan lainnya merupakan wewenang Badan Narkotika Nasional (BNN). "Kami di Direktorat Narkoba hanya ditugaskan untuk menangkap atau penegakan hukum. Enggak ada cara lain selain tangkap, tangkap, dan tangkap," tegas pria yang sempat menjabat Pidsiber Bareskrim Polri tersebut. Bagi jajaran Ditresnarkoba Polda Kaltim sendiri, tetap mewaspadai peredaran barang haram yang berasal dari negeri Jiran ini. Pasalnya berulang kali telah diungkap barang-barang yang dikemas sangat mirip dengan yang sebelumnya "Semua jadi atensi ya, tapi kita tahu sejauh ini kan kita ungkap dari yang sekilo sampe 25 kilo itu kemasannya sama. Ini yang lebih jadi atensi," tutupnya. (Bom/zul)Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: