Muaythai Kaltim Bidik Emas PON XX Papua
Samarinda, nomorsatukaltim.com- PON XX Papua tinggal menyisakan waktu sekira tiga bulan kedepan. Berlangsung pada Oktober 2021, semua atlet mulai matangkan persiapan. Salah satunya yang sudah dijalani oleh cabang olahraga muaythai Kaltim yang telah mengumpulkan atlet proyeksi ajang empat tahunan itu.
Di mulai 1 Juni 2021 kemarin, petarung muaythai dari daerah di Kaltim dikumpulkan dalam satu tempat latihan khusus. Menjalani program pemantapan untuk meingkatkan kualitas mereka. Harapanya jelas, memaksimalkan peluang mendapatkan medali yang bisa dipersembahkan untuk Kaltim. Sejauh ini muaythai cukup diandalkan sebagai lumbung medali. Karenanya monitoring latihan atlet wajib di aksanakan dengan tepat dan terprogress. Sehingga nantinya target yang diusung bisa terpenuhi. Kalaupun toh meleset, tak jauh-jauh dari harapan yang sudah disusun oleh internal muaythai Kaltim. Pemusatan latihan itu sengaja dijalankan lebih awal. Inisiatif itu berdasar dari hasil kejurnas sebelumnya. Yang mana tim pelatih muaythai Kaltim masih melihat banyak potensi yang bisa ditingkatkan. Tadinya atlet hanya mampu meraih medali perunggu, mesti dimaksimalkan jadi emas. "Kita kejar ketertinggalan setelah setahun latihan mandiri. Kita kumpulkan atlet di satu tempat untuk menempa fisik dan tekniknya, karena masih ada peluang untuk ditingkatkan raihan medali di PON," terang Ketua Harian Pengprov Muaythai Indonesia (MI) Kaltim Budhi Iriawan. Budhi bersyukur dalam waktu yang bersamaan timnya mendapatkan tempat ideal untuk pemusatan latihan dengan fasilitas mumpuni. Termasuk ketersediaan fasilitas alternatif kala atlet jenuh dengan menu harian mereka. "Kita dapat fasilitas di salah satu tempat yang cukup memadai secara fasilitas latihannya. Itu sangat efektif. Bahkan jika mereka jenuh, di sana juga tersedia lapangan futsal. Saya rasa itu baik untuk mental atlet," imbuhnya. Sementara itu kondisi atlet terpantau meningkat secara fisik. Karena sebelumnya mereka baru masuk arena latihan kondisinya berada di angka 50 persen. Bahkan lanjut Budhi, ketika atlet menginginkan try out ke luar negeri mereka harus mencapai fisik di atas 80 persen. "Cukup meningkat, rata rata atlet kita selama sentralisasi, fisik mereka sudah berada di angka 70-80 persen. Bahkan di sampaikan oleh bimpres jika atlet berharap try out keluar negeri, kondisinya wajib diatas 80 persen," pungkasnya. (frd/fdl)Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: