Dusun Lawas Masih ‘Lawas’, Akses Jalan Buruk, Sulit Listrik dan Internet

Pemerataan pembangunan di Kabupaten Paser tidaklah sebentar. Memerlukan waktu cukup lama. Tak heran, jika menemukan perkampungan ataupun desa yang masih sulit diakses. Salah satunya di Dusun Lawas, Desa Riwang, Kecamatan Batu Engau.
nomorsatukaltim.com- Tak hanya buruknya kualitas jalan. Karena masih berupa tanah merah bebatuan. Namun, persoalan listrik dan jaringan internet, warga harus bersabar. "Betul-betul prioritas itu, jalan dan listrik PLN," kata Kepala Desa Riwang, Sarbaini. Andai akses jalan itu ditingkatkan, secara langsung nantinya berdampak pada perekonomian masyarakat. Diungkapkannya, jika setiap ada keluhan atau keinginan dari warga, ia selalu menyampaikan kepada pemangku jabatan di Kabupaten Paser. "Ya. Jangan sampai ada warga yang merasa lingkungannya dianaktirikan," ungkapnya. Terkait dengan aliran listrik dari PLN, hingga kini warga Dusun Lawas belum bisa merasakannya. Sehingga, warga pun memanfaatkan genset maupun lampu strongking. Namun, tak jarang merasakan dinginnya angin malam dengan gelap gulita. "Ya pakai lampu strongking ini. Kalau sudah habis minyak (bahan bakar), ya terpaksa harus gelap gulita," jelas Sarbaini. Dari delapan RT yang ada di Desa Riwang, hanya Dusun Lawas yang belum teraliri listrik PLN. Diungkapkannya, tiang listrik PLN sudah ada. "Tiang titik akhir itu, sekira tujuh kilometer dari Dusun Lawas," ucapnya. Untuk jaringan internet sendiri, putus nyambung. Warga pun kesulitan mengakses perkembangan atau informasi terbaru. Belum lagi, masa pandemi COVID-19, pelajar harus belajar daring. Tentu hal itu amatlah sulit. Butuh perjuangan dan kesabaran. "Kalau untuk internet di Desa Riwang (sebagian besar) bagus. Ada towernya. Tinggal penambahan kapasitas saja. Ya. Kalau di Dusun Lawas, (sinyal) masih nyari-nyari. Susah. Apalagi sekolah menggunakan handphone (via daring)," akunya. Dari pantauan awak media Disway Kaltim dan nomorsatukaltim.com saat berada di Dusun Lawas, warga mengaku kesulitan untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari. Karena akses terasa sangat sulit. Alhasil, jika pengin ke Kecamatan Tanah Grogot, lewat sungai. "Kalau mau ke Grogot. Kami pilih lewat sungai. Cepat sampainya. Jika lewat darat. Bisa enam jam perjalanan," ucap seorang warga, Siti saat berbincang dengan awak media ini. Untuk jaringan internet sendiri, dikatakannya tak bisa leluasa. Tak bisa di mana saja. Melainkan terpusat pada beberapa titik. "Kadang warga sambil jalan nyari sinyal internet. Atau di rumah yang tinggi (rumah panggung). Ya beginilah di Dusun Lawas," tutup dia. (asa/zul)Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: