Pretty, Atlet Voli yang Sering Disawer

Pretty, Atlet Voli yang Sering Disawer

Balikpapan, nomorsatukaltim.com- Sawer sebenarnya identik dengan pertunjukan. Lebih melekat pada biduan dangdut. Disaat mereka bernyanyi sambil bergoyang, penonton memberikan uang. Bahkan ada yang sampai naik ke panggung untuk menyawer sang biduan. Hal itu sudah biasa ditemui saat ada pentas dangdut.

Soal sawer. Rupanya itu juga ada dalam olahraga bola voli. Tapi bukan pada turnamen profesional. Melainkan turnamen amatir atau biasa disebut tarkam. Sawer-menyawer sudah biasa. Pemain yang bisa disawer mesti memenuhi ekspektasi penonton. Paling tidak bermain bagus. Bisa dapat poin dari smash. Atau smash mengenai kepala lawan. Seperti itu yang dirasakan Pretty Kambey. Atlet voli yang kini menetap sementara di Balikpapan. Secara teknik, Pretty memang atlet voli jebolan Manado, Sulawesi Utara. Daerah kelahirannya. Tempat dimana dia merasakan pertama kali dapat saweran. "Awalnya cuma dengar dari  pemain hebat sebelumnya. Kalau bisa kena kepala lawan atau mainnya bagus nanti disawer," kenang wanita dengan tinggi badan 170 cm itu. "Terus terjadilah pada diriku. Saat main rasanya campur aduk. Senang disawer, disorakin penonton. Sisi lain tidak enak kepala lawan jadi sasaran, kadang mereka juga diejek suporter kita," tambahnya. Ketika itu Pretty memang sudah dikenal sebagai atlet voli. Pada 2012 lalu pun dia masuk skuat tim bola voli Sulawesi Utara untuk gelaran Pekan Olahraga Nasional (PON) XVIII Riau. Sayang cabor voli putri Sulut tak membawa sebiji pun medali. Sulut hanya finish di lima besar. Karena prestasinya sebagai atlet itu, Pretty sering direkrut klub tarkam. Biasanya ada gelaran turnamen bola voli. Klub yang rekrut tentu tidak cuma-cuma. Mesti memberikan mahar yang tidak murah. Hitung-hitung biar tampil maksimal. Terlebih dia memang atlet profesional. Jadi sudah sangat wajar yang memakai jasanya mesti memberi honor. Jadi selain dapat honor, Pretty juga dapat saweran. Itu yang buat dia makin semangat menggeluti bola voli. Setidaknya bisa cari sampingan di luar jam kerja dia sebagai karyawan Pertamina MOR VI Balikpapan. Soal nilai saweran, cukup lumayan. Bahkan bisa buat DP motor. "Ya tidak tentu berapa nilainya. Kadang Rp 50 ribu, Rp 100 ribu. Pernah juga ada yang sekali sawer Rp 1,5 juta. Bermacam-macam, kalau dikumpulkan banyak bisa sampai jutaan," ujar wanita berkulit putih ini. Kecintaan Pretty pada voli sejak usia dini. Di daerah kelahirannya, cabor voli lazim ditemui. Setelah sepak bola dan bola basket, bola voli memang olahraga yang merakyat. Sering menonton pertandingan voli. Membuat Pretty kecil penasaran. Ingin mencoba. Rupanya sudah bulat tekadnya. Ingin mencari prestasi sebagai atlet voli. Latihan yang rutin. Kerja keras jadi kuncinya. Panggilan untuk memperkuat Sulawesi Utara di PON Riau 2012 lalu jadi buktinya. "Setelah PON 2012, saya pilih merantau ke Balikpapan. Waktu ikut kerabat dari bapak. Kesini juga tahu volinya cukup bagus di Kaltim. Apalagi di Balikpapan," ujarnya Sebenarnya dia masih ingin mengukir prestasi. Mengikuti pelatnas hingga masuk tim Pro Liga adalah impiannya. Tapi nasib berkata lain, Pretty juga mesti memikirkan pekerjaan. Status karyawan Pertamina MOR VI Balikpapan dipegangnya. Usai menempuh pendidikan di Universitas Tri Dharma Balikpapan. Tapi bukan berarti dia meninggalkan begitu saja voli. Yang sudah melekat pada dirinya. Justru saweran makin banyak di Kota Minyak. "Itu cita citaku mau masuk pelatnas atau ajang Pro Liga. Yah tapi nasib berkata lain," katanya. Mengikuti tarkam dari satu kota ke kota lain yang bisa dia nikmati sekarang. Terkadang di saat mendapatkan job voli di luar kota, dia mesti izin kerja. Kadang juga mesti ambil cuti. Tergantung berapa lama jasanya dipakai klub tarkam. Kebanyakan daerah Sulawesi dan Kalimantan paling sering dia datangi. "Palu, Makassar, Mamuju Sulawesi Tenggara, Sulawesi Utara. Kalau Kalimantan Paser, Berau, Derawan, Samarinda, Kubar. Paling banyak saweran ya Balikpapan. Pernah disawer segepok," seloroh Pretty. Di sisi lain karir sebagai atlet voli prestasi cukup pada 2014 lalu. Dia bermain membela Balikpapan pada Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) di Samarinda. Pretty berhasil mempersembahkan medali perak untuk voli pantai dan perunggu di nomor indoor. Soal rencana mendatang dia ingin melatih pevoli junior yang butuh bimbingan. "Pernah tepikirkan untuk jadi pelatih di kemudian hari. Tujuannya hanya untuk membagi ilmu dan latihan-latihan yang pernah aku dapat waktu TC. Terutama kepada junior-junior yang ingin belajar dan berlatih," terangnya. Pretty adalah contoh kecil bahwa atlet masih bisa survive mesti sudah tidak dipakai lagi di multi ajang. Kehadiran tarkam sangat membantu untuk menjaga kualitas bermain dan secara finansial juga cukup membantu. Tinggal kegigihan untuk menjalani menjadi kuncinya. (fdl2) 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: