Buat Penyekatan di Laut

Buat Penyekatan di Laut

Tanjung Redeb, Nomorsatukaltim.com – Penyekatan jalur transportasi darat, sudah berjalan. Tak hanya didarat, penyekatan di laut juga dilakukan untuk mengantisipasi dari jalur tersebut.

Kasat Lantas Polres Berau, AKP Reza Pratama Rhamdani mengatakan, pelaksanaan penyekatan sudah berjalan dan tak ada kendaraan dari luar yang boleh masuk untuk kepentingan mudik ke Bumi Batiwakkal. “Ada beberapa kendaraan yang mencoba masuk. Namun, langsung kami minta untuk putar balik,” ujarnya kepada Disway Berau, Jumat (7/5). Dikatakannya, yang boleh masuk ke Berau hanya kendaraan atau orang yang memiliki kepentingan saja. Seperti, kendaraan yang mengangkut logistik atau bahkan membawa alat-alat kesehatan. “Di aturan yang diterbitkan oleh Satgas COVID-19 pusat itu sudah jelas. Jadi tidak ada alasan lagi untuk masuk ke Berau, kecuali sudah sesuai syarat,” tegas perwira berpangkat tiga balok ini. Dalam penjagaan pos penyekatan, pihaknya dibantu Dinas Perhubungan Berau, dan personel Kodim 0902/TRD. “Posko itu dijaga 24 jam selama kurun waktu yang telah ditentukan,” katanya. Kapolres Berau, AKBP Edy Setyanto Erning Wibowo mengatakan, penyekatan tidak hanya dilakukan di jalur darat saja. Tapi juga dilakukan di daerah teritorial perairan Berau. Hal itu dilakukan, guna menindaklanjuti laporan dari Dinas Perhubungan Berau, yang menyatakan salah satu akses menuju Berau adalah jalur laut. “Informasi dari Dinas Perhubungan ada speedboat dari Tarakan melintas atau masuk ke Berau, dan tentu kami akan tindaklanjuti itu,” tegasnya. Dia, telah mengistruksikan petugas Satpolairud Polres Berau dibantu dengan Polsek Maratua dan Pulau Derawan untuk melakukan patroli setiap waktu. “Instruksi sudah saya berikan. Mereka akan langsung beroperasi ke perbatasan laut Berau-Tarakan,” ungkapnya. Edy menegaskan, setiap speedboat yang melintas akan diminta untuk putar arah. Dan dirinya pun tidak segan untuk memberikan sanksi, jika aturan itu tidak diindahkan. “Sudah ada dasar hukumnya, jelas bisa ditindak tegas,” bebernya. Sementara itu, Koordinator Pusat Pengendalian dan Operasional Satgas COVID-19 Berau, Nofian Hidayat menyebutkan, belum bisa menerjunkan tim atau personel dari BPBD Berau. Hal itu, karena kurangnya atau tidak adanya anggaran untuk operasional di posko. “Belum ada anggaran, kasihan teman-teman yang berjaga kalau tidak ada biaya transportasi, konsumsi dan akomodasinya. Jadi belum diterjunkan,” bebernya. Diakuinya, secara lisan sudah mendapat instruksi untuk menerjunkan tim. Namun, secara regulasi tertulis, belum ada. Hal itu pula yang menurutnya menjadi dasar untuk pengajuan anggaran operasional pos bagi Satgas COVID-19. “Saya belum tahu, apa yang menjadi penyebab terlambatnya anggaran itu turun,” pungkasnya */fst/app

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: