Jalan Panjang Abimana Jadi Aktor Beken, dari Jadi Kru hingga Jual Burger
Samarinda, nomorsatukaltim.com - ABIMANA Aryasatya dikenal sangat luas usai membintangi film Gundala. Sebuah film super hero ala Indonesia yang masuk dalam proyek Jagat Bumi Langit. Ia dikenal sebagai pribadi yang tampan, berkharisma, namun lemah lembut. Dan yang tak kalah penting, Abimana kini telah masuk jajaran aktor papan atas berkat kemampuan aktingnya.
Namun jauh sebelum menjadi Abimana yang seperti saat ini. Ia memiliki jalan teramat panjang sekaligus pedih. Di pertengahan kariernya sebagai bintang film, pemeran Dono dalam film Warkop DKI Reborn itu sempat meninggalkan Jakarta untuk berjualan burger dan kaos di Semarang. Gimana ceritanya?
Jadi gini, pria kelahiran Jakarta 24 Oktober 1982 itu adalah anak yang cukup bandel di masa remaja. Ia bahkan memutuskan untuk berhenti sekolah saat masih kelas 4 SD. Tahu apa penyebabnya? Karena Bimbim Slank pernah bilang kalau ada yang mau jadi musisi, fokus aja belajar musik. Gak usah yang lain.
“Bukan salah Bang Bimbim, sih. Cuma waktu itu kan Slank itu Dewa. Jadi yang diucapin Bimbim di masa itu seperti sebuah panutan,” jelas Abimana di kanal YouTube Vincent Desta.
Dan memang benar, waktu itu Abimana yang masih bernama Robertino pengen banget jadi musisi. Anak band. Kayak idolanya, Slank. Maka setelah putus sekolah, Robertino yang kemudian dibebaskan orang tuanya alias diusir. Numpang tinggal di sana-sini. Yang kebanyakan memang dari kalangan pecinta alam dan penggiat seni.
Di masa remaja, ia membentuk sebuah band. Pencapaian paling tertingginya adalah saat menjadi vokalis S.O.G bersama gitaris T.R.I.A.D, Tharaz Bistara. Namun karier musiknya tak berlangsung lama. Robertino merasa mentok. Tidak yakin bisa sukses lewat musik.
Di tengah keputusasaannya, Robertino bekerja di Indosiar, yang ketika itu baru saja buka. Ia kebagian kerjaan sebagai tukang angkat lampu. Pekerjaan itu ia tekuni, minimal Robertino merasa punya penghasilan tetap dari situ.
Tapi tak lama, ada yang mengajaknya untuk menapaki karier sebagai aktor. “Terus ada senior IKJ teater, Sabima sama Bang Chok. Dia bilang, 'Lo ngapain jadi kacung? Sini ikut gue aja,' disuruh ikut gue. Terus mereka bilang, 'Syuting lo sono,' sama sutradara namanya Key Mangunsong yang waktu itu bikin Lupus Milenia," paparnya.
Robertino lalu mendapat peran di sinetron Lupus. Karier sinetronnya semakin berkembang. Sedikitnya ada 3 sinetron dan beberapa judul FTV yang ia perankan sebelum fokus ke dunia film.
Robertino saat itu menikah muda dengan seorang aktris, Inong Ayu. Robertino yang sudah merubah nama menjadi Abimana Aryasatya ketika memutuskan menjadi mualaf. Kala itu masih berusia 19 tahun. Sementara sang istri berusia 20 tahun.
Pasca menikah, Abimana terus menggeluti dunia sinetron. Namun dari sisi finansial ataupun kebahagiaan, rupanya tidak berbanding lurus. Salah satu yang membuatnya tidak nyaman adalah sebelum terjun ke dunia peran, Abimana banyak mempelajari teknik akting dari beberapa nama besar. Salah satunya Didi Petet. Pokoknya banyak.
Tapi dalam realitanya, hampir semua ilmu yang ia pelajari, tidak diterapkan di dunia sinetron. Darah muda Abimana bergejolak. Sehingga satu-satunya alasan ia bertahan jadi pemain sinetron adalah semata-mata uang. Untuk menghidupi istri dan anak-anaknya saja. Tidak lebih.
Di satu titik, Abimana merasa frustasi. Tidak diketahui secara pasti kejadiaan ini terjadi saat bermain sinetron atau film. Saat itu Abi sering dirundung oleh sesama artis yang bahkan berani meng-cut adegan di luar intruksi sutradara.
Di titik nadir itu, Abimana menyerah. Ia bersama sang istri kemudian hijrah ke Semarang. Kampung halaman Inong. Di sana, Abimana berjualan burger. Namun tak lantas berkembang. Kemudian ia menjajal berjualan kaos. Yang kemudian juga gagal. Memang sepertinya enggak bakat jadi pedagang deh dia.
Dalam kondisi ekonomi yang sangat sulit. Sebuah panggilan dari Joko Anwar kemudian mengubah kehidupannya secara drastis.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: