Kisah Lengkap Kenapa Borneo FC dan Diego Michiels Berpisah

Kisah Lengkap Kenapa Borneo FC dan Diego Michiels Berpisah

Samarinda, nomorsatukaltim.com – Presiden Borneo FC Samarinda Nabil Husein ingin menggembleng penggawa Pesut Etam melalui pelatihan mental oleh tentara. Sementara Il Capitano Diego Michiels tidak setuju. Mereka bertengkar hebat. Berujung perpisahan. Singkatnya seperti itu. Namun sebenarnya, cerita bermula dari tahun 2020.

6 April lalu, Diego Michiels membuat pengumuman yang menggemparkan di Instagram pribadinya. Ia memutuskan pamit dari Borneo FC Samarinda. Membuat fans geger. Menebak-nebak apa yang membuatnya hengkang. Atau malah, penasaran, sebenarnya Diego beneran pergi dari Borneo atau tidak. Karena sejak unggahan itu dibuat. Klub tidak memberi pernyataan apa pun.

Saat ini, unggahan yang awalnya Diego menulis pesan haru bahwa di luar sepak bola, ia akan tetap menganggap Nabil Husein sebagai saudaranya itu. Telah dihapusnya. Berganti tanda titik (.) saja.

Pusamania mungkin sudah lupa pada kasus ini. Kemudian muncul berita yang kembali bikin suasana di Stadion Segiri panas. Diego buka suara terkait keluarnya ia dari Pesut Etam.

Pada media Belanda de Stentor, Diego bercerita bahwa pertengkarannya dengan Nabil Husein disebut jadi penyebab ia mengakhiri kontraknya bersama Borneo. Penyebabnya, usai Piala Menpora yang berakhir buruk bagi Pasukan Samarinda itu. Nabil berinisiatif membuat outbound alias pendidikan mental dan karakter pemain. Yang akan dipimpin langsunng oleh  Batalyon Infanteri Yonif 611/Awang Long, Samarinda.

Diego tak setuju. Walau klub hanya akan melibatkan pemain lokal. Diego yang saat itu berstatus sebagai kapten klub merasa cara itu tidak benar. Ia juga melabeli cara itu dengan; wajib militer.

Perbedaan sudut pandang membuat keduanya bertengkar hebat. Dalam tensi panas, Diego dengan tegas akan memilih keluar dari klub kalau Nabil tetap menggelar pelatihan itu. Dan yang kemudian terjadi adalah, seperti itu. Nabil tetap menjalankan rencananya, Diego hengkang.

"Musim baru mau dimulai dan klub ingin meremajakan tim. Kami menelan kekalahan di pertandingan pertama di masa persiapan. [Buat saya] Itu sangat logis.”

“Tapi klub tiba-tiba mengancam pemain muda dengan ancaman melakukan kegiatan [seperti] wajib militer jika tidak ada perkembangan. Ini hanya pertandingan pra musim!”

“Saya lalu menemui pemilik klub, seorang pria berusia 26 tahun dengan orang tua kaya raya. Dia sangat marah karena saya berani menentang dia."

"Tapi saya juga kapten di tim. Kami saling berhadapan dengan kepala panas, dan tidak berakhir dengan baik. Kami tidak menemukan pemecahan [masalah], dan selanjutnya saya mengatakan: 'Saya akan berhenti' (keluar),” beber Diego dikutip dari GOAL.

Nah, pernyataan Diego ini kemudian sampai di layar genggang Nabil Husein. Ia pun menanggapi secara santai. Ia menyebut bahwa bina mental dan fisik yang dilakukan timnya itu bukan wajib militer. Hanya outbound yang dilakukan di markas tentara.

Bahkan Nabil menantang balik Diego jika ingin buka-bukaan. Karena sejauh ini, klub masih menutupi apa yang terjadi di momen panas itu. Yang disebut Nabil, ada banyak saksi yang melihat perdebatan mereka.

"Wajib militer? Haha. Ini perbaikan mental, toh pemain-pemain lain pulang muka happy saja. Sebagai captain tim harusnya tidak meninggalkan rekan setim saat berjuang. Kalau mau buka-bukaan juga tidak masalah. Saya cuma tahan-tahan saja ini. Apalagi saksi banyak ketika kita lakukan pembicaraan," respon Nabil sembari tertawa.

Well, itu adalah kejelasan kejadian yang membuat keduanya berpisah. Lalu sebenarnya, kenapa Nabil Husein merasa perlu melakukan bina mental dan fisik? Dan apa sebenarnya yang terjadi pada pelatihan itu. Mari kita mulai cerita ini dari awal tahun 2020.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: