Kerja Sama UMKM dengan Hotel Bisa Menaikkan Citra Produk  

Kerja Sama UMKM dengan Hotel Bisa Menaikkan Citra Produk   

Balikpapan, nomorsatukaltim.com - Empat UMKM lokal telah digandeng jaringan Accor Group, yakni Hotel Novotel-Ibis Balikpapan. Keempatnya telah melewati sejumlah tahapan hingga akhirnya terpilih dan dituangkan dalam bentuk surat perjanjian kerja sama (SPK).

Keempat UMKM tersebut adalah Bougenville Mini Garden, Teh Gaharu, Pempek Bola, dan Deli Koffie. Mereka lolos kurasi sehingga dapat menyalurkan produk-produknya ke hotel-hotel Accor di wilayah Kalimantan. Untuk diketahui, jumlah UMKM yang berminat untuk ikut serta dalam kurasi adalah sebanyak 237 UMKM. UMKM yang tidak lolos ini nantinya akan dibina oleh dinas terkait. Kerja sama ini merupakan peluang besar, salah satunya UMKM dapat masuk ke pasar ekspor. General Novotel-Ibis Balikpapan, Florent Michaud menjelaskan, pihaknya membuka peluang selebar-lebarnya bagi UMKM yang ingin bekerja sama. Accor Group berkomitmen untuk terus mendukung pemerintah Indonesia dalam mengembangkan UMKM demi pemulihan ekonomi. “Kami kemarin dikasih list sekitar 200-300 UMKM, yang terkurasi hanya empat di Kalimantan Timur. Ini sesuai standar dan sesuai kebutuhan,” terangnya. Sementara ketika ditanya tahapan apa saja yang harus dilalui UMKM yang ingin bekerja sama, Florent mengatakan, hal pertama yang harus dilakukan adalah mengajukan proposal. UMKM kemudian memberikan contoh produk yang akan dikerjasamakan. “Produknya harus sesuai dengan kebutuhan hotel. Kemudian melakukan presentasi terkait produk tersebut,” ujarnya. Berita Terkait: Beri Karpet Merah UMKM Lokal, Hotel Accor Group Berdayakan Pengusaha Kecil Selain itu, UMKM juga harus menyertakan dokumen pendukung, seperti hazard analysis critical control point (HACCP). HACCP ini merupakan sebuah sistem yang akan mengontrol kondisi makanan sesuai tolok ukur yang telah ditetapkan. HACCP sebagai jaminan bahwa makanan yang dikonsumsi tidak berisiko membahayakan tubuh. “Harus ada sertifikat pendukung, seperti HACCP dan halal. Hal ini untuk menjamin produk yang kami berikan kepada para tamu,” terang Florent. Pelaku usaha yang ingin mengajukan kerja sama harus merupakan usaha rumahan. Memiliki kualitas yang baik sehingga mampu bersaing. Produk yang dihasilkan dapat merepresentasikan daerahnya. “Kami berharap ke depannya semakin banyak UMKM yang bisa bekerja sama. Semoga pandemi COVID-19 ini segera berlalu. Jika semua aman, bisnis berjalan normal, kami bisa menambah UMKM untuk bekerja sama,” tutupnya. Sementara itu, pemilik usaha Deli Koffie (Delkoff), Didin Hamid mengatakan, kerja sama ini merupakan sebuah kesempatan emas. Ini adalah momen untuk mempromosikan produk secara luas. “Alhamdulillah, setelah dikurasi masuk, jadi salah satunya,” katanya saat ditemui di tempat usahanya, Warung Kopi Nusantara, (16/4/2021). Untuk diketahui, Delkoff telah memiliki dokumen pendukung yang lengkap. Tidak hanya telah tersertifikasi halal, usaha yang didirikan 2017 ini juga telah tersertifikasi Good Manufacturing (GMP) dan Standar Nasional Indonesia (SNI). Didin Hamid pun tercatat sebagai anggota Asosiasi Eksportir dan Industri Kopi Indonesia (AEKI) dan Specialty Coffee Association of Indonesia (SCAI). “Kami juga sudah punya izin khusus, namanya Ekspor Terdaftar Kopi atau ETK. Untuk HACCP kini masih proses,” jelas pria yang mengawali usahanya dengan membuka warung kopi ini. Untuk kerja sama dengan Accor Group, diungkapkannya, kini telah berjalan. Dirinya menawarkan konsep yang berbeda. Didin menempatkan sebuah stan di lobi Hotel Novotel. “Sejauh ini baru satu, Hotel Novotel. Suplainya satu per satu hotel. Untuk MoU-nya sendiri untuk Accor Group se-Kalimantan,” ungkap pria yang pernah bekerja di perbankan. Selama satu bulan berjalan, kata Didin, dampaknya memang belum bisa terlihat. Namun untuk jangka panjangnya, kerja sama ini akan memberikan dampak yang sangat baik bagi usahanya. “Di booth ‘kan ada nomor telepon saya, jadi untuk jangka panjang, tamu-tamu yang ke situ bisa cari saya. Jadi selain dari hotel, juga dari para tamu,” terang Didin. Selain itu, dirinya berharap, produknya tidak hanya dipasarkan di jaringan Accor Group se-Kalimantan, namun di seluruh dunia. Accor Group merupakan jaringan hotel asal Prancis yang tersebar di 105 negara di dunia. “Semoga kerja samanya terus berjalan. Kerja sama ini ‘kan untuk mem-branding. Nanti saya bisa bilang, ‘Saya dipakai di Accor Group loh,” tandasnya. Terkait kerja sama tersebut, Kepala Dinas Koperasi, UMKM, dan Perindustrian (DKUMKMP) Adwar Skenda Putra mengungkapkan, hal itu telah diatur dalam peraturan wali kota (perwali). Yakni, Perwali Nomor 7 Tahun 2012 tentang Pemanfaatan Produk Lokal Hukum Komoditas Pertanian, Perikanan, dan Industri Kecil pada Hotel dan Restoran. “Jadi, hotel dan restoran menggandeng UMKM untuk makanan kecil dan sebagainya. Itu masih saya kaji, apa lagi yang bisa masuk dalam perwali itu,” ungkapnya. Hotel-hotel di Balikpapan, dikatakannya, masing-masing telah memiliki kerja sama dengan UMKM. Misalnya, dulu pihak hotel menyediakan pepaya mini dan salak untuk menyambut para tamu. “Mereka sudah ada kerja sama, sudah lama berjalan.  Termasuk perajin-perajin. Ada acara tinggal telepon, mereka akan memasang display,” pungkasnya. (put/eny)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: