BBM Subsidi Tak Cukup

BBM Subsidi Tak Cukup

TANJUNG REDEB, DISWAY - Kebutuhan bahan bakar minyak (BBM) subsidi jenis solar untuk nelayan tak mencukupi. Kuotanya hanya 1 juta liter. Sementara kebutuhan sekira 1,6 juta liter. Untuk 3.468 kapal berizin.

Wajar bila sebagian nelayan kadang kesulitan mendapatkan solar subsidi di stasiun pengisian solar atau solar pack dealer nelayan (SPDN). Kepala Bidang Penangkapan dan Pelayanan Usaha Dinas Perikanan Berau, Jen Mohamad mengakui kurangnya kuota BBM subsidi itu. “Padahal BBM subsidi untuk mengurangi biaya operasional nelayan di 13 kecamatan, termasuk di Tanjung Redeb," ungkapnya kepada Disway Berau, akhir pekan lalu. Makanya, pemberian BBM nelayan harus dengan surat rekomendasi dari Dinas Perikanan. Sebab yang berhak adalah kapal yang mendapatkan izin kapal perikanan dalam bentuk surat pencatatan perikanan. "Perhitungan pemberian kuota BBM nelayan 3 jam kerja dalam satu hari sesuai kekuatan mesin kapal. Di Biatan misalnya, ada 157 kapal terdaftar. Kuota dihitung 1 tahun, dan diberikan rekomendasi setiap bulan," ungkapnya. Selain tak mencukupi, Jen Mohamad mengungkap penyaluran BBM subsidi terkendala di daerah sentra perikanan di beberapa wilayah. Seperti Tabalar dan Biatan. Sebab, SPDN belum tersedia. Sehingga jarak tempuh cukup jauh untuk mendapatkan BBM subsidi. "Ini yang harus ada solusinya. Nanti akan kita bahas dengan lembaga terkait," tandasnya. Sebab, tambahnya, SPDN membutuhkan keterlibatan pihak ketiga. Di Berau, SPDN berada di daerah sentra perikanan, seperti Kampung Tanjung Batu, Talisayan, Bidukbiduk dan Sambaliung. */RAP

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: