Asyik Main Hujan, Balita di Samarinda Tewas Terseret Arus Selokan

Asyik Main Hujan, Balita di Samarinda Tewas Terseret Arus Selokan

SAMARINDA, nomorsatukaltim.com – KNS (4) ditemukan meninggal dunia usai terseret arus selokan saat hujan deras mengguyur Samarinda, Sabtu (3/4/2021) lalu. Balita malang itu ditemukan di Jalan Damanhuri II Gang Ogok, Perum Borneo SKM Kelurahan Mugirejo, Kecamatan Sungai Pinang, Kota Samarinda.

Dari keterangan seorang saksi, Irsyad (30) menjelaskan awalnya anak-anak sekitar kawasan Perum Borneo SKM ini bermain di tengah hujan yang mengguyur sangat lebat. Ia melihat korban bersama anak-anak lain bermain di sekitar jalan yang tergenang banjir. Irsyad pun sempat menegur dan memarahi mereka, lantaran berbahaya bermain di sekitar jalan yang tengah banjir. Hingga korban dan anak-anak lain akhirnya berpindah main ke sekitar rumah mereka. "Saya lihat anak-anak mandi di situ, biasanya enggak pernah mandi dia, saya marahin saya suruh pulang, mandi deket rumah aja," sebut Irsyad, Minggu (4/4/2021). Berhasil menegur agar tidak terjadi hal tidak diinginkan, Irsyad pun kembali masuk ke dalam rumah. Namun tak lama, ia mendengar adanya keramaian sesaat setelah dirinya menegur anak-anak di sekitar kediamannya tersebut. "Enggak tahu ternyata mereka pindah ke sebelah sana, ternyata setelah itu ramai kan, rupanya sudah ke bawah, terbawa arus deras," ungkap Irsyad. Irsyad saat itu melihat ada sekitar lima sampai enam anak saat hujan deras tersebut. "Korban bersama kakaknya ,sama temennya berenam atau berlima orang," pungkas Irsyad. Terpisah, Sugianto (41) adalah salah satu saksi yang sempat menolong dan membawa korban ke rumah sakit. Saat kejadian, dia mendapat telepon dari warga ada seorang balita yang tenggelam dan terseret arus deras saat hujan mengguyur kawasan tersebut. Setelah mendapat informasi tersebut, ia langsung menuju lokasi yang dimaksud. "Kami dapat telepon dari warga, kita turun ke lapangan dan telusuri aliran arus, nyatanya anak itu sudah larut, kita temukan 100 meter dari TKP (tempat kejadian perkara) awal," ujar Sugianto, Minggu (4/4/2021). "Kurang lebih 5-10 menit yang melapor anak-anak, terus lapor ke RT lalu ke kita, langsung kita cari (tindaklanjuti)," jelasnya. Anak-anak yang melapor mengatakan, balita empat tahun itu diduga terpeleset saat bermain hujan, dan terbawa derasnya arus selokan yang saat itu juga meluap akibat hujan deras. "Kemungkinan dia mandi, kalau di atas atau di dalam paritnya kita tidak tahu kronologis pastinya, karena dapat informasi sudah terbawa arus," sambungnya. Upaya pencarian korban berlangsung sekitar setengah jam. Sebelum akhirnya tubuh balita tersebut ditemukan dalam kondisi telungkup di atas semak belukar. "Sekitar 100 meter dari tempat korban terjatuh," ucapnya. Diungkapkan Sugianto, saat ditemukan, dia bersama warga sempat memberikan pertolongan pertama sebelum akhirnya membawa ke rumah sakit terdekat. Saat ditemukan, kondisi balita sendiri sudah tidak bergerak. "Kami sungsang dulu anak itu (korban), lalu menekan area dadanya perlahan, namun tetap tidak bergerak, lalu kita bawa ke rumah sakit, saat sampai di sana diperiksa dipasang selang, ternyata anak itu sudah tiada (meninggal dunia)," pungkas Sugianto. (bdp/zul)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: