Masih Bergantung Beras Luar

Masih Bergantung Beras Luar

TANJUNG REDEB, DISWAY – Ketergantungan  suplai beras dari luar daerah, menjadi kendala Berau mewujudkan swasembada pangan di Kabupaten Berau.

Kepala Dinas Pertanian dan Peternakan (Distanak) Berau, Mustakim mengatakan, meski saat ini, petani di Bumi Batiwakkal menghadapi panen raya, produktivitas lokal belum mampu memenuhi kebutuhan daerah. Sehingga, Bumi Batiwakkal masih mengandalkan suplai dari luar daerah, terutama beras-beras dari Sulawesi. Apalagi, tidak semua kecamatan bisa dijadikan lokasi pertanian, khususnya komoditas padi. Sampai sekarang yang menjadi setra padi, yakni di Kampung Buyung-Buyung dengan luas lahan 600 hektare, Tasuk 147 hektare, di Teluk Bayur 225 hektare dan Biatan Ilir sekira 300 hektare. "Sentra pangan kita belum banyak seperti daerah lain," ungkapnya kepada Disway Berau, Jumat (2/4). Selain empat kampung tersebut, Kampung Merancang Ilir yang semula menjadi salah satu kawasan setra padi. Namun, sekira 1.000 hektare lahan pertanian belum bisa dikelola secara maksimal akibat rusaknya saluran irigasi. Serupa di Kecamatan Segah, didominasi lahan kering membutuhkan infrastruktur irigasi untuk menunjang kebutuhan air. Namun, pembangunan sarana persawahan belum rampung terbangun. "Jadi problem kami sawah tidak berfungsi ada dua, di Merancang dan Segah. Yang di Segah, saluran irigasinya masih proses pembangunan. Sehingga belum bisa digunakan maksimal,”jelasnya. Kendati masih sangat jauh dari harapan mencapai swasembada beras, Mustakim menyebutkan, terpenting kebutuhan masyarakat bisa terpenuhi dan petani bisa mandiri. Sesuai dengan target  yang direncanakan, minimal petani tidak lagi berharap bantuan beras  dari pemerintah. “Jadi itu target yang moderat, tapi kedepan kami ingin swasembada beras  dan pangan secara umum agar tidak lagi ketergantungan dengan produk dari luar," harapnya. Sementara, Bupati Berau Sri Juniarsih menyampaikan, harapan kepada para petani untuk  meningkatkan produktivitas cocok tanamnya. Sehingga, Berau kedepan bisa terbebas dari ketergantungan beras dari luar daerah. Dirinya juga menyebut,  ditengah pandemik COVID-19, pihaknya tetap memprioritaskan anggaran ke sektor pertanian untuk peningkatan hasil pertanian. "Tentunya, kami (pemerintah) berusaha meningkatkan hasil pertanian dengan menambah anggaran di bidang pertanian, untuk jumlahnya masih sementara dibahas,"ucapnya.(*/zuh/jun)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: