Hindari Paham Radikal

Hindari Paham Radikal

TANJUNG REDEB, DISWAY – Majelis Ulama Indonesia (MUI) Berau, meminta masyarakat, khususnya generasi muda, berhati-hati dalam belajar agama. Apalagi ajaran yang mengajarkan paham radikal.

Ketua MUI Berau, Syarifuddin Israil mengatakan, Agama Islam tidak pernah mengajarkan jihad untuk membunuh orang tidak berdosa dengan bom bunuh diri. Sekalipun berbeda keyakinan. “Jadi harus hati-hati dalam menerima ajaran agama. Pahami betul-betul agama secara baik berdasarkan kitab Alquran dan hadis. Karena Islam tidak mengajarkan jihad dengan bunuh diri,” jelasnya. Terkait aksi terorisme yang terjadi beberapa waktu lalu di Gereja Katedral, Makassar, Sulawesi Selatan itu tidak dibenarkan secara agama. Jangan mengajarkan membunuh, menyakiti orang saja itu sudah dilarang dalam agama. “Apalagi membunuh sesama manusia, termasuk non muslim. Itu sangat dilarang,” terangnya. Dirinya pun meminta kepada masyarakat Berau, untuk tidak terprovokasi dengan adanya aksi tersebut. Serta semakin meningkatkan persaudaraan dan persatuan antar masyarakat, guna mencegah terjadinya aksi terorisme. “Demi menciptakan kerukunan, kita harus hidup berdampingan antara semua pemeluk agama,” jelasnya. Dirinya juga berpesan kepada generasi muda yang mulai belajar ilmu agama, hendaknya belajar dengan sungguh-sungguh kepada guru agama yang memahami Islam. “Ini harus waspada juga oleh mereka yang baru belajar agama. Jangan sampai terdoktrin oleh hal-hal yang tidak dibenarkan dalam agama,” terangnya. Sementara itu, Kapolres Berau AKBP Edy Setyanto Erning Wibowo menekankan, tidak ada tempat bagi teroris yang ingin mengacaukan kestabilan kamtibmas di Kabupaten Berau. “Tidak akan memberikan ruang bagi siapapun yang hendak menciptakan kegaduhan di Berau. Saya pastikan, tidak akan ada tempat bagi teroris di Berau,” jelasnya. Pada dasarnya, semua agama mengajarkan kasih sayang. Tidak ada agama yang membenarkan untuk menyakiti orang lain. Apalagi sampai membunuh dengan dalih berjihad. Tetapi, ada sekelompok orang-orang tidak bertanggungjawab, dengan dalih agama yang dianutnya yang membuat kekacauan. “Ini yang menimbulkan keresahan di masyarakat. Kami berkomitmen, dan tegas akan menindak orang-orang seperti ini. Kami juga sudah memerintahkan setiap polsek di Berau melakukan pengawasan guna mengantisipasi hal yang tidak diinginkan,” pungkasnya. */ZZA/app

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: