Dede: Ada Hikmah di Balik “Tragedi” All England 2021
Samarinda, nomorsatukaltim.com – Pelatih bulu tangkis asal Samarinda Dede Purwanto turut prihatin atas yang menimpa para seniornya di All England. Namun begitu, tetap ada hikmah yang bisa dipetik dari kejadian tidak mengenakkan itu.
Carut marut kejuaraan bulu tangkis All England dirasakan begitu mencederai kontingen Indonesia. Yang dipaksa mundur lebih cepat dengan alasan paparan COVID-19. Persiapan matang menjadi sia-sia karena tak bisa diselesaikan di tengah lapangan.
Skuat Merah Putih akhirnya kembali ke Tanah Air. Setelah sebelumnya sempat menjalani karantina. Tiba di jakarta pada senin (22/3). Kevin Sanjaya cs tetap mendapat sambutan hangat. Tak hanya dari Menpora, netizen juga beramai-ramai menyampaikan penghargaannya lewat akun media sosial mereka.
Salah satunya juga disampaikan langsung oleh pelatih bulu tangkis Samarinda, Dede Purwanto. Pada satu kesempatan kepada awak media, ia mengatakan bulu tangkis Indonesia sedang naik daun. Meski sempat mandeg geliatnya akibat pandemi virus corona.
"Perkembangan dunia bulu tangkis Indonesia patut diacungi jempol. Banyak sektor meningkat disebabkan cabor ini. Meski sempat juga terhambat akibat pandemi," katanya. Selasa 23 Maret 2021.
Sementara soal “tragedi” All England itu. Memang pantas publik Indonesia geram. Tapi menurut Dede, hal buruk yang tak bisa diubah jalan ceritanya itu tetap meninggalkan hikmah.
"Timnas Indonesia boleh berduka. Kebijakan BWF menimbulkan pro kontra. Satu sisi ceritanya menyudutkan BWF, padahal jelas merugikan timnas kita. Meski begitu tetap ada hikmah yang dapat kita petik dari kejadian itu. Bulu tangkis kita makin meningkat popularitasnya," tambahnya.
Ia juga membenarkan kejanggalan yang dilakukan oleh penyelenggara turnamen. Yang berlaku tak adil terhadap kontingen Merah Putih. Namun begitu, All England sebenarnya mengalami kerugian juga. Mereka telah membuat noda buruk di sejarah panjang turnamen bulu tangkis tertua di dunia itu.
"Secara umum All England pasti sangat rugi tanpa skuat Timnas Merah Putih. Karena tidak ada tim unggulan yang bermain di sana. Pemain yang turun gak berkualitas, dan China juga tidak ikut serta," tegasnya.
"Jelas banyak kepentingan. Timnas Indonesia ini bisa dibilang jadi target sasaran tembak. Tapi lagi-lagi itu juga kerugian bagi mereka (penyelenggara)," pungkasnya. (frd/ava)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: