Siaga Bencana

Siaga Bencana

TANJUNG SELOR, DISWAY – Wakil Gubernur Kaltara Yansen TP mengatakan, antisipasi atau kesiapsiagaan bencana sejak sekarang sangat penting. Karena menurutnya, bencana bisa terjadi kapan saja.

Karena itu, ia menginginkan personel dan peralatan penunjang mampu mengatasi kebencanaan. “Harus benar-benar disiapkan. Lebih baik semua armada siap, tapi tidak dipakai, daripada saat ingin dipakai, tapi armada tidak siap,” ujar Yansen, Senin (22/3). Ia juga mengatakan, persoalan bencana adalah hal prioritas. Tak boleh lambat dalam menangani kebencanaan. “Jadi, kapan pun situasi bencana bisa disikapi dengan cepat,” tegasnya. Lanjutnya, Pemprov Kaltara telah berkoordinasi dengan Danrem 093 dan Kapolda Kaltara, untuk kesiapsiagaan bencana. Kapolda dan Danrem, kata Yansen, akan bersinergi dan bersedia menurunkan personelnya untuk tanggap darurat bencana di Kaltara. “Bencana bukan hanya tanggung jawab pemerintah, tapi semua lini,” ujarnya. Mantan Bupati Malinau ini, juga mengatakan bahwa pencegahan bencana, bisa dilakukan dari diri sendiri. Seperti banjir, untuk meminimalisasi banjir, masyarakat diminta untuk tidak membuang sampah sembarangan. Sehingga, saluran drainase bisa menampung besar debit air, dan dialirkan ke sungai atau laut. “Begitu juga dengan kebakaran hutan. Masyarakat tidak boleh membuang puntung rokok sembarangan. Karena bisa berakibat fatal,” pesannya. Sementara itu, Kapolda Kaltara, Irjen Pol Bambang Kristiyono mengatakan, siap untuk menerjunkan personel. Dalam mengatasi tanggap darurat bencana. Menurutnya, menindaklanjuti persoalan bencana adalah suatu keharusan bagi pihaknya. Dan, itu merupakan salah satu tanggung jawab sebagai pelayan publik. “Kami adalah pengayom masyarakat, maka kami akan berbakti pada masyarakat,” tegasnya. Danrem 093 Maharajalila, Brigjen TNI Suratno, juga mengaku siap. “Kami juga akan komunikasikan dengan BPBD atau BNPB, supaya bisa saling bersinergi,” ujarnya. Dalam kesiapsiagaan bencana, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kaltara melakukan pemetaan potensi bencana. Seperti disampaikan Kepala BPBD Kaltara, Andi Santiaji, Kaltara tidak luput dari ancaman bencana. Ia menyebut, di wilayah Kaltara ancaman banjir, tanah longsor, serta kebakaran hutan dan lahan (Karhutla), mengintai seluruh kabupaten dan kota di Kaltara. Menurut data yang dimilikinya, Bulungan, Nunukan, dan Malinau adalah yang paling sering terkena bencana banjir. Sedangkan Tarakan, terdampak dari luapan pasang surut air laut. Selain banjir, ancaman karhutla secara merata berpotensi terjadi di 5 kabupaten/kota. "Setiap daerah yang memiliki hutan atau lahan, tetap berpotensi untuk terjadi karhutla," kata Santiaji. *

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: