Kini Sasar Pekerja Tambang, BNNK: Narkoba Bukan Doping

Kini Sasar Pekerja Tambang, BNNK: Narkoba Bukan Doping

SAMARINDA, nomorsatukaltim.com – Pola peredaran narkoba mulai bergeser. Tak lagi menyasar tempat hiburan malam (THM), kini kaum pekerja jadi bidikannya. Terutama, para pekerja kasar di pertambangan maupun di perkebunan.

Hal ini diungkap Humas Badan Narkotika Nasional Kota (BNNK) Samarinda, Ahmad Fadholi, Kamis (18/3/2021). Perubahan pola ini tampak saat beberapa THM di Kota Tepian mulai bekerja sama dengan BNNK untuk memberantas narkoba. "Mereka tahu risikonya. Kalau ada yang menyediakan narkoba, pasti mereka juga yang akan merugi. Jadi mereka bersama kami (BNNK Samarinda) berkomitmen untuk melakukan pencegahan di internalnya," ujarnya di sela kegiatan workshop penguatan kapasitas kepada insan media untuk mendukung kota tanggap ancaman narkoba, di Hotel Grand Victoria. Namun berkurangnya peredaran dan penyalahgunaan narkotika di THM, ternyata menimbulkan permasalahan baru di kawasan para pekerja tambang dan perkebunan. Para bandar narkotika mulai mengubah pola peredarannya yang dulunya menyasar masyarakat umum menjadi kelas pekerja. Fadholi menilai, pergeseran ini terjadi lantaran masih ada pola pikir masyarakat yang menganggap narkoba sebagai doping untuk memperkuat stamina saat bekerja. Tetapi ada hal yang perlu diperhatikan para pekerja, utamanya terkait efek samping penggunaan narkoba. "Sebenarnya itu cuma alibi mereka. Memang betul melek tiga hari, tapi setelah itu kan mereka drop sampai 4 hari lamanya. Tentu ini bisa merusak tubuh dan merugikan perusahaan, karena membuat pekerja menjadi tidak fokus," jelasnya. "Mereka beranggapan narkoba itu adalah solusi, padahal itu hanya akan menimbulkan masalah baru," pungkas Fadholi. (bdp/zul)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: