Cabai Bikin Tekor

Cabai Bikin Tekor

TELUK BAYUR, DISWAY – Bukan hanya pembeli. Pedagang juga mengeluhkan harga cabai yang melonjak drastis. Kondisi itu bikin tekor.

Harga cabai lokal sebelumnya Rp 90 ribu, naik menjadi Rp 120 per kilogram. Penyebabnya, gagal panen. Karena hujan. Bahkan, cabai dari luar Berau yang biasanya Rp 50 ribu, melonjak 50 persen. Menjadi Rp Rp 100 ribu per kilogram. Salah seorang pedagang di Pasar Sanggam Adji Dilayas (SAD) Berau, Sri Wahyuni mengaku merugi. Sebab harga mahal di tengah kondisi pasar yang sepi. "Apalagi cabai dari luar daerah cepat rusak. Hanya beberapa hari saja," ujarnya kepada Disway Berau, Selasa (2/3). Berbeda dengan cabai lokal. Menurut Sri, masih bisa bertahan satu minggu lebih. "Saya jual eceran Rp 15 ribu per ons. Lakunya sedikit. Biasanya menjual 5 kilogram hingga 10 kilogram. Sekarang 2 kilogram tidak habis,” bebernya. Naiknya harga cabai, kata Sri, diperparah dengan suasana pasar yang semakin sepi. Terlebih setelah dibuka pasar di Tanjung Redeb. “Apalagi ada pasar malam. Dulu hanya pasar induk yang prioritas," ujarnya. Rohani pedagang lainnya mengeluhkan hal sama. Ia yang menerima suplai cabai dari pasar subuh harganya berkisar Rp 100 ribu. “Itu harga bongkaran. Saya jual Rp 13 ribu sampai Rp 14 ribu per ons,” ucapnya. Harga yang mengalami lonjakan adalah cabai tiung dan cabai rawit. Untuk cabai keriting dan cabai besar harga masih sama seperti sebelumnya. “Sekitar Rp 50 ribu hingga Rp 60 ribu per kilogram,” pungkas Rohani (*)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: