Tunggu Pandemik Reda

Tunggu Pandemik Reda

TANJUNG REDEB, DISWAY – Pemindahan makam bupati Berau periode 2015-2020, Muharram masih menunggu kondisi pandemik Coronavirus Disease 2019 (COVID-19) di Bumi Batiwakkal membaik.

Sebelumnya, Muharram meninggal di Rumah Sakit (RS) Pertamina Balikpapan akibat terpapar COVID-19, setelah mendapatkan perawatan selama 13 hari. Tepatnya 22 September 2020, dan dimakamkan di pemakaman khusus COVID-19 di KM 15 Balikpanan-Samarinda. Bupati Berau, Sri Juniarsih menungkapkan, keinginannya memindahkan jenazah bupati Berau periode 2015-2020, Muharram, yang merupakan mendiang suaminya ke Bumi Batiwakkal. Pemindahan itu sejalan dengan rencana Satgas COVID-19 Kabupaten Berau. “Sejak awal almarhum (Muharram, Red.) meninggal, saya sangat menginginkan jenazahnya dikebumikan di Berau. Dan saat itu, satgas ingin membawa pulang, namun terkendala aturan,” katanya kepada Disway Berau, Minggu (28/2) lalu. Kendati demikian, dikataka Sri -sapaan akrabnya, dirinya tidak ingin gegabah memindahkan makam suaminya dari Balikpapan ke Berau. Karena berbagai pertimbangan di tengah pendemik COVID-19. Terutama, dikhawatirkan menimbulkan kerumunan dan penimbulkan klaster baru. “Tak boleh gegabah. Karena situasi (COVID-19) belum stabil. Untuk pemindahan makam belum bisa dilakukan dalam waktu dekat. Kami tidak ingin nantinya jadi masalah. Jadi lebih baik tunggu pandemik mereda,” ungkapnya. “Meski dengan dipindahkannya makam almarhum ke Berau dapat mendekatkan jarak berziarah, sedikit mengobati rasa kehilangan. Tapi, kesehatan warga Berau utama,” tambahnya. Bahkan, pemindahan akan mengundang polemik yang tidak produktif di publik. Sehingga, Ia ingin konsen menjalankan tugas di 100 hari sebagai bupati, yakni penanggulangan COVID-19 dan pemulihan ekonomi. “Terkait pemindahan makam, mari berdoa agar pandemik segera berakhir. Sehingga, niat pemindahan makam dapat tercapai,” pungkasnya. */FST/JUN

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: