Dosis Lebih Sedikit

Dosis Lebih Sedikit

TANJUNG REDEB, DISWAY – Vaksinasi tahap dua dimulai hari ini (2/3). Hanya untuk sekira 2.000 orang, yang masuk 13 kelompok masyarakat. Dosisnya lebih sedikit, ketimbang yang diberikan untuk tenaga kesehatan (nakes) tahap pertama.

Untuk diketahui, 13 kelompok masyarakat itu, terdiri dari masyarakat lanjut usia (Lansia), tenaga pendidik, pedagang pasar, tokoh agama, wakil rakyat (DPR, DPD, DPRD), dan Pejabat Negara (menteri, kepala lembaga, gubernur, bupati/walikota). Kemudian, ada pegawai pemerintah (ASN), keamanan (TNI, Polri, Satpol PP), pelayan publik (Damkar, BPBD, BUMN, BUMD, BPJS, kepala dan perangkat kampung), transportasi publik (taksi, ojek online, ojek pangkalan dll) atlet, wartawan dan pekerja media, pariwisata (petugas pariwisata, hotel, dan restoran). Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Berau, Iswahyudi membenarkan, ada 250 vial vaksin ditujukan 2.000 sasaran masyarakat. “Jumlah vaksinnya ini tidak banyak. Sedang disusun, dan dijadwalkan. Kalau memungkinkan mulai besok dilaksanakan, tetapi jika tidak, Rabu atau Kamis. Tapi nanti kami fokuskan Kamis (4/3) mendatang,” jelasnya, Senin (1/3). Vaksinasi direncanakan dilakukan dua tempat. Yakni Pasar Sanggam Adji Dilayas (SAD) di Kelurahan Rinding, Kecamatan Teluk Bayur dan Balai Mufakat, Tanjung Redeb. Jadi, kata Iswahyudi, 2.000 vaksin ini hanya untuk sekali suntik saja. Sementara untuk vaksinasi kedua masih belum diketahui kapan akan dilakukan.“Yang kedua, vaksinnya kami belum tahu kapan akan datang lagi,” terangnya. Vaksinasi kali ini berbeda. Jika, sebelumnya vaksin 1 vial dijatah untuk 1 orang, namun sekarang, 1 vial untuk minimal 8 orang dan maksimal 10 orang. Pasalnya, ada beberapa kelompok masyarakat yang mungkin mendapatkan lebih, karena pekerjaannya berkaitan dengan pelayanan publik. “Namun, kami dapat instruksi minimal 1 vial untuk 8 orang, tergantung yang ngambil nanti. Jadi, jika 1 vial 10 orang, tentu jumlahnya bisa lebih 2.000. Jadi dibagi sedikit-sedikit,” ujarnya. Karena jumlahnya terbatas, masyarakat yang belum mendapatakan jatah vaksin dapat bersabar, menunggu jatah vaksin berikutnya. Sementara bagi masyarakat yang terdaftar di program vaksinasi tahap kedua, diminta untuk hadir saat program berlangsung. “Mereka ini prioritas. Karena paling sering berinteraksi dengan masyarakat. Tapi, mereka tidak semua mendapat, karena sasaran kita hanya 2.000 saja,” tuturnya. Sementara itu, dirinya mengingatkan, meskipun divaksinasi, masyarakat tetap diminta menerapkan protokol kesehatan, dan selalu menjaga jarak. Sebab diterangkan Iswahyudi, vaksinasi tidak menjamin seseorang terbebas dari COVID-19, namun dengan vaksin dapat meningkatkan imun atau kekebalan tubuh, sehingga potensi tertular COVID-19 sangat kecil. “Jadi tetap disiplin prokes, jaga jarak, dan selalu menggunakan masker,” pungkasnya. GURU SASARAN VAKSIN 3.505 ORANG Dinas Pendidikan (Disdik) Berau, berproses melakukan pendataan terhadap tenaga pengajar dengan status Pegawai Negeri Sipil (PNS) atau Pegawai Tidak Tetap (PTT)  untuk mendapatkan vaksin. Kepala Dinas Pendidikan Berau, Murjani berharap, pelaksanaan vaksin di kalangan tenaga pengajar mendapatkan kuota yang cukup, sesuai dengan pendataan mereka. Kendati diakuinya, Dinas Kesehatan belum memberi tahu berapa banyak kuota disediakan. Dari data Disdik Berau, jumlah yang akan divaksin sebanyak 3.505 orang di 13 kecamatan. Adanya pendataan merupakan tindakan lanjut dari surat Dinas Kesehatan Nomor 440/286/P2P-1/11/2021 perihal pendataan target Sasaran Pelayanan Publik. “Tenaga pengajar masuk dalam prioritas,” jelasnya kepada Disway Berau, Senin (1 /3) Murjani mengharapkan, melalui data yang sudah masuk itu, vaksin bisa dilaksanakan secara segera sesuai dengan target vaksin tahap dua. “Kami inginnya kalau bisa Maret sudah ada vaksin untuk tenaga pengajar,” ungkapnya. Sejauh ini, pihaknya telah berkomunikasi kepada tenaga pengajar untuk penerimaan vaksin. Menurutnya, dengan adanya vaksin membawa angin segar dalam dunia pendidikan yang sempat terhambat selama pandemik berlangsung. Yang mengharuskan siswa tidak bisa melakukan pembelajaran tatap muka selama satu tahun. Jika tenaga pengajar sudah mendapatkan vaksin, hal itu bisa saja mencegah penyebaran virus secara luas, sehingga tidak ada rasa khawatir jika sekolah kembali dibuka. Tetapi, Murjani menegaskan, bukan berarti tenaga pengajar bisa menyepelekan protokol kesehatan yang berlaku. Sejauh ini, ketika mensosialisasikan wacana vaksin kepada tenaga pengajar, telah mendapat respons yang baik untuk mendukung percepatan penanganan pandemik. Kendati, ada saja tenaga pengajar yang masih waswas dengan rencana vaksinasi. “Kalau ada yang tidak ingin divaksin, kami tetap lakukan pendekatan dan sosialisasi,” tandasnya. SERENTAK VAKSINASI TAHAP DUA Kepala  Dinas Kesehatan Provinsi (Diskesprov) Kalimantan Timur, Padilah  Mante Runa melaporkan vaksin tahap kedua termin pertama diterima pada Rabu (24/2) lalu. Selain kepada kelompok penerima yang lebih beragam, sasaran tahap kedua ini juga untuk tenaga kesehatan atau Sumber Daya Manusia Kesehatan (SDMK) yang belum mendapatkan vaksin tahap pertama. Pelaksanaan vaksinasi tahap 2 termin 1 akan dilaksanakan serentak di seluruh kabupaten/kota. Setelah vaksin diterima oleh kabupaten/kota. "Seluruh kabupaten kota pada tahap 2 termin 1 akan melaksanakan vaksinasi pada pelayan publik sesuai dengan ketersediaan vaksin yang diterima," imbuh Padilah. Ada pun rincian distribusi vaksin yang dikirim ke daerah adalah sebagai berikut. Kabupaten Paser sebanyak 3.062 dosis, Penajam Paser Utara, 1.728 dosis, Kutai Barat 1.620 dosis, dan Kutai Kartanegara 10.853 dosis. Sementara Kutai Timur, menerima jatah vaksin sebanyak 3.998 dosis, Berau 2.451 dosis, Balikpapan 9.416 dosis, Samarinda 22.568 dosis, dan Bontang 1.831 dosis. Sedangkan Mahakam Ulu menerima jatah vaksin sebanyak 301 dosis. Selain jumlah itu. Diskes menyimpan buffer (cadangan) provinsi sebanyak 18.348 dosis vaksin. Cadangan diperuntukkan bagi kabupaten/kota yang pada saat pelaksanaan menemukan vaksin yang tidak layak. Sebelumnya, pada Kamis (25/2) Diskesprov bersama pemerintah provinsi (pemprov) Kaltim. Telah melaksanakan proses vaksinasi kepada Gubernur Kaltim, Isran Noor dan sejumlah pejabat di lingkungan pemprov. Padilah, menjadi salah satu peserta penerima vaksin itu. Setelah divaksin ia merasakan efek kantuk yang luar biasa. Hingga tertidur lelap pada malam hari pasca vaksinasi. "Tertidur tadi malam, rasa mengantuk sekali habis divaksin," akunya. Meski begitu, tak ada efek negatif lain yang ia rasakan pasca divaksin. Sehingga ia mengimbau kepada masyarakat, terkhusus kelompok lansia agar tidak takut melakukan vaksinasi. Demi upaya menekan laju penyebaran COVID-19. Berdasarkan data Satgas Penanganan COVID-19 Kalimantan Timur, cakupan vaksinasi tahap kesatu tenaga kesehatan sudah melebihi target. Dari 28.218 total sasaran, kenyataannya ada 28.349 tenaga kesehatan menjalani vaksinasi dosis 1. Sementara cakupan vaksinasi dosis 2  mencapai 21.540 nakes atau 76,33% dari sasaran. KASUS BERKURANG Satgas Penanganan COVID-19 Kalimantan Timur mengklaim kasus positif selama Februari terus menurun. Sebaliknya, angka kesembuhan pasien dan selesai isolasi terus meningkat. Sekretaris Satgas Penanganan COVID-19 Kaltim, Yudha Pranoto, mengatakan angka sembuh dan selesai isolasi pada Sabtu (27/2) sebanyak 661 kasus, sementara terkonfirmasi positif sebanyak 378 kasus dan meninggal dunia 7 kasus. Dengan perubahan itu maka terjadi penurunan pasien dirawat dan selesai isolasi sebanyak 290 kasus dan persentase kesembuhan meningkat menjadi 84,9 persen. Yudha meyakini jika Kaltim Steril dan PPKM Mikro terus dipatuhi masyarakat, dalam waktu tidak lama lagi corona akan segera berlalu dari Benua Etam. Upaya pencegahan terus dilakukan, salah satunya dengan suntik vaksin Covid-19 bagi pedagang Pasar Klandasan di Balikpapan dan penyemprotan disinfektan di pemukiman warga terpapar Covid-19 di Samarinda. Kepada enam pasangan kepala daerah yang baru dilantik Jumat lalu, sebelumnya Gubernur Isran Noor telah mengajak untuk bersama bergandengan tangan menangani pandemi Covid-19. *zza/*rap/diskal/app

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: