Soal Vaksinasi Atlet PON, KONI Kaltim: Kita Tunggu Saja
Samarinda, nomorsatukaltim.com – Atlet PON XX Papua memang bakal menjadi prioritas vaksinasi. Kick off-nya sudah dilakukan di Jakarta beberapa hari lalu. Tapi untuk atlet PON dari daerah. Belum tahu kapan akan dapat giliran. Termasuk juga atlet di bawah naungan KONI Kaltim.
Menpora Zainudin Amali sendiri siap memperjuangkan atlet PON untuk menjadi prioritas vaksinasi. Dalam prosesnya, KONI setiap daerah mengirim terlebih dahulu data peserta PON ke Kemenpora. Untuk selanjutnya diusulkan ke negara.
Menanggapi hal itu, KONI Kaltim melalui Kabid Media dan Humas, Zulkarnain. Mengatakan bahwa ihwal vaksinasi atlet PON itu. KONI Kaltim masih menunggu arahan. Karena belum diketahui secara pasti kapan direalisasikan.
"Jadi itu vaksin masih pada tahap untuk atlet nasional. Dan salah satu atlet kita yang sedang menjalani program Pelatnas di sana (Chelsea dan Mariska). Sudah di vaksin," terang Zulkarnain, Senin 1 Maret 2021.
"Infonya kan begini, dari Menpora itu mengupayakan semua atlet yang lolos PON akan di vaksin. Termasuk Kaltim. Maka dengan upaya yang baik itu kita tunggu dulu hasilnya nanti," tambahnya.
Sebenarnya, vaksin untuk atlet Kaltim ini sudah lama dibahas di internal. Keinginan dari cabor diakomodir KONI Kaltim. Jika pun tidak termasuk dalam program vaksinasi nasional. KONI Kaltim akan mengupayakan vaksinasi atlet jalur daerah. Tapi statunya masih sama. Masih wait and see.
"Waktu itu, saat vaksin masih perlu biaya. Ketum KONI Kaltim sudah menyampaikan laporan ke gubernur. Dan diterima baik. Disampaikan Pak Gubernur nanti minta diingatkan kalau sudah terdistribusi. Nah, sekarang kan vaksin gratis. Meski di bagi-bagi dulu. Ya kita tunggu giliran lah," terangnya.
"Benar Menpora sudah sampaikan. Vaksin akan diberikan kepada jajaran atlet, pelatih dan optek. Kita tunggu aja," jelasnya.
"Karena vaksin ini kan nasional. Lain cerita kalau provinsi yang adakan. Jadi memang status kita hanya bisa menunggu. Sekarang malah ada jenis vaksin merah putih. Bagus lagi, buatan dalam negeri. Hanya sekali suntik untuk seumur hidup," tutupnya. (frd/ava)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: