Mengikuti Pelayaran Tongkang Batu Bara (4): Pupus Harapan Lolos dari Perkampungan
Senin (15/2) sore tugboat Lintas Samudera (Lisa) 53 tambat di pinggir Sungai Senyiur. Di kilometer 99. Atau tiga kilometer dari dermaga pengisian batu bara. Bersama puluhan tongkang lainnya. Belum ada kepastian kapan tongkang gandengan itu akan dipanggil ke dermaga. Sementara perbekalan mulai menipis.
-------------------
Pewarta: Darul Asmawan
JUMARDIN - sang kapten kapal mulai khawatir. Sebab, permukiman terdekat di Desa Senyiur, tidak membolehkan orang luar desa masuk dan berbelanja selama pandemi ini. Praktis, tidak ada jalan mudah menambah logistik perbekalan. Maka, para penumpang harus berhemat.
Saat itu, sudah hari keempat pelayaran bersama Lisa dari Tanjung Batu (Kukar) menuju Desa Senyiur(Kutim). Padahal, menurut keterangan Jumardin, biasanya, pelayaran Lisa 53 Tanjung Batu-Senyiur pulang-pergi hanya empat hari. Maksimal lima hari. Pelayaran kali ini sepertinya akan sedikit lebih lambat.
"Stok makanan dan air minum kemungkinan hanya cukup sampai dua hari ke depan. Semoga kita dipercepat (mengisi batu bara, Red.)," kata Jumardin kepada nomorsatukaltim.com.
Waktu menunggu antrean itu dimanfaatkan para awak kapal untuk beristirahat. Setelah membersihkan kapal. Sebagian, mulai berkomunikasi dengan keluarganya. Menangkap peluang keberadaan sedikit jaringan internet di lokasi itu.
Jumardin berusaha menghilangkan kecemasannya. Ia meninggalkan radio di ruang kemudi. Mengambil lembaran kartu di atas sebuah meja di dek dua. Ia ingin mengajak beberapa awak kapal beradu ketangkasan berpikir. Melalui permainan kartu remi. Biasa disebut main joker. Tentu kegiatan ini ampuh mengusir rasa jenuh para awak kapal.
Beberapa awak kapal mengakui, Jumardin adalah sosok kapten sekaligus pemimpin hebat. Ia tidak hanya memimpin ketika kapal berlayar. Melainkan semua hal. Termasuk kesejahteraan anak buahnya. Pria 39 tahun asal Makassar, Sulawesi Selatan ini selalu memastikan dan mendahulukan para kru kapal dalam urusan makan.
"Coba perhatikan kapten. Pasti paling terakhir makan. Kalau semua orang di kapal sudah makan," kata Hafidz-- petugas drafter atau surveyor, yang bekerja pada sebuah perusahaan kontraktor jasa servis. Tugasnya mengukur dan melaporkan jumlah batu bara yang dimuat tongkang dalam pelayaran ini.
Permainan kartu remi cukup menghibur selama beberapa jam. Hingga menjelang petang, Yaslim memeroleh kabar. Lintas 53 akan mendapat giliran memuat dini hari besok. Bagian marketing perusahaan suplier batu bara untuk PLTU Embalut sudah menyelesaikan administrasi pembelian batu bara dengan PT Bayan Resources,Tbk di daratan. Kabar itu membuat Jumardin sedikit tenang.
"Kemungkinan kita dipanggil dini hari nanti capt," ujar Yaslim kepada Jumardin.
Yaslim adalah pengawas yang ditugaskan perusahaan suplier batu bara untuk PLTU Embalut. Yang juga turut ikut dan mengawasi dalam perjalanan ini.
PANGGILAN ITU
Panggilan via radio itu akhirnya datang. Suara petugas dermaga memerintahkan Lisa 53 untuk segera merapat. Itu pukul 23.00 Wita. KM Citra Belayan 07, kapal pandu dan assist yang mengikat di sisi tugboat juga memeroleh kabar tersebut.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: